DETAIL DOCUMENT
Beberapa Parameter Motilitas Spermatozoa Semen Cair Pada Tiga Bangsa Sapi Lokal Dengan Tiga Pengencer Berbeda Selama Simpan Dingin
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Ratnawati, Dian
Subject
636.234 Dairy breeds 
Datestamp
2020-12-31 02:45:21 
Abstract :
Motilitas spermatozoa merupakan salah satu parameter yang menentukan kualitas semen sapi jantan. Tujuan dari penelitian ini adalah: (1). Mengkaji berbagai parameter motilitas spermatozoa selama penyimpanan 3-5°C dengan menggunakan pengencer berbeda pada bangsa sapi lokal yang sama. (2). Mengkaji berbagai parameter motilitas spermatozoa selama penyimpanan 3-5°C pada bangsa sapi lokal yang berbeda dengan pengencer yang sama. Penelitian ini dilaksanakan di kandang Loka Penelitian Sapi Potong selama 3 bulan. Materi yang digunakan sapi jantan PO, Bali dan Madura masing-masing 2 ekor. Penampungan semen segar sapi jantan menggunakan vagina buatan sampai dengan 10 ulangan. Dilakukan analisa semen, semen dengan motilitas progresif >70% diproses menjadi semen cair. Terdapat 3 pengencer yang digunakan yaitu tris aminomethane, CEP-2 dan susu skim. Konsentrasi semen cair dibuat sampai dengan 100 juta/ml. Semen cair disimpan selama 5 hari dalam refirgerator suhu 3-5°C dan dilakukan observasi motilitas semen cair harian (H0-H5) dengan menggunakan SCA. Parameter yang diukur pada semen segar (volume, pH, warna, konsistensi, konsentrasi, gerak massa, viabilitas, motilitas, total spermatozoa motil, abnormalitas spermatozoa) dan semen cair (motilitas, motilitas progresif, spermatozoa hiperaktif, VCL, VSL, VAP, LIN, STR, WOB , BCF dan ALH). Rancangan percobaan menggunakan RAK tersarang. Analisis data menggunakan Minitab 17. Parameter motilitas yang dapat dipertahankan dengan baik sampai dengan hari ke 5 pada sapi PO adalah: motilitas progresif (62,1 ± 6,5 %), VSL (21,3 ± 3,7 μm/s), VAP (25,6 ± 3,1 μm/s), LIN (52,0 ± 10,7 %), STR (82,7 ± 6,6 %), WOB (62,2 ± 8,4 %), ALH (1,8 ± 0,3 μm) dan BCF (12,3 ± 1,0 Hz). Parameter motilitas yang dapat dipertahankan dengan baik sampai dengan hari ke 5 pada sapi Bali adalah: motilitas progresif (61,4 ± 10,6 %), hiperaktif spermatozoa (8,4 ± 3,9 %), VSL (20,6± 3,2 μm/s), VAP (25,7 ± 4,0 μm/s), LIN (49,1 ± 3,2 %), WOB (61,2 ± 3,4 %), ALH (2,1 ± 0,2 μm) dan BCF (11,4 ± 1,2 Hz). Parameter motilitas yang dapat dipertahankan dengan baik sampai dengan hari ke 5 pada sapi Madura adalah: motilitas (75,3 ± 12,2 %), motilitas progresif (51,1 ± 10,4 %), LIN (51,4 ± 6,0 %), STR (78,7 ± 2,6 %), WOB (65,2 ± 6,8 %), ALH (1,7 ± 0,1 μm) dan BCF (14,1 ± 3,5 Hz). Pengencer terbaik dalam menjaga motilitas spermatozoa semen cair selama simpan dingin adalah CEP-2. Pengencer CEP-2 pada sapi PO, Bali dan Madura dapat mempertahankan motilitas progresif tetap tinggi (62,1 ± 6,5 %; 61,4 ± 10,6 %; 51,1 ± 10,4 %) dan hiperaktif spermatozoa tetap rendah 8,4 ± 3,9 % (sapi Bali). Bangsa sapi Madura mempunyai motilitas spermatozoa semen cair terbaik selama simpan dingin, mempunyai nilai hiperaktif spermatozoa yang rendah yaitu 5,1 ± 2,3 (tris aminomethane); 2,0 ± 1,1 %( CEP-2) serta nilai VSL dan VAP tetap tinggi yaitu 22,2 ± 4,4 μm/s; 27,8 ± 6,3 μm/s (susu skim). 
Institution Info

Universitas Brawijaya