Abstract :
Kebutuhan air bersih sangat penting bagi kehidupan masyarakat seperti keperluan
rumah tangga, industri dan sebagainya. Untuk memenuhi kebutuhan air bersih tersebut
penduduk memerlukan ketersediaan yang cukup oleh penyedia air bersih yang memenuhi
standar kesehatan. Sehingga kebutuhan suplai air baku menjadi penting untuk menjaga
kualitas dan ketersediaan untuk kehidupan manusia. Agar kualitas air bersih selalu baik
diperlukan usaha-usaha seperti mendesain kualitas dari awal melalui setting parameter
yang meminimasi waste dan ramah lingkungan. Dengan menggunakan metode green
Taguchi yang berkaitan dengan efisiensi, mendesain parameter untuk mengurangi waste
dari awal rancangan. Peranan lean manufaktur diperlukan untuk meminimasi waste dan
setting parameter pada proses pengolahan air bersih.
Untuk mengurangi nilai waste dan penyebabnya dengan perbaikan setting parameter
antara air baku, poly aluminium chloride (PAC) dan stroke pompa. Interaksi antara seven
waste digambarkan dengan model hubungan antara waste menggunakan smart PLS
(partial least squares smart). Informasi yang didapat dari setiap waste menjadi masukan
dalam proses setting parameter pada proses pencampuran. Dari analisis PLS interaksi
antara seven waste pada lean produksi air bersih didapatkan waste over processing yang
paling berpengaruh sebagai masukan pada setting parameter. Dengan variasi setting
parameter air baku seperti 5 lt/s, 10 lt/s, 15 lt/s, 20 lt/s dan 25 lt/s dan % konsentrasi PAC
5 ppm, 10 ppm, 15 ppm, 20 ppm dan 25 ppm dengan stroke pump 15 %, 20 %, 25%,
30% dan 35 %.
Pada alternatif model yang diusulkan terlihat variabel pengaruh langsung over
processing terhadap Minimize Waste adalah valid (AVE) 0,920 dengan nilai GoF sebesar
0,556 memenuhi nilai 0