DETAIL DOCUMENT
Potensi Senyawa Bioaktif Antioksidan Dan Komposisi Kimia Rumput Laut Hijau Caulerpa Racemosa Segar, Semi-Kering, Dan Kering
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Sanjaya, Yushinta Aristina
Subject
579.88 Phaeophyta (Brown algae) 
Datestamp
2023-01-12 07:11:05 
Abstract :
Rumput laut kaya akan kandungan gizi dan serat sehingga banyak dimanfaatkan sebagai bahan obat maupun pangan. Rumput laut juga memiliki sifat bioaktif salah satunya sebagai antioksidan. Salah satu rumput laut yang memiliki kandungan gizi yang baik dan belum banyak dieksplorasi adalah Caulerpa racemosa. C. racemosa berpotensi sebagai antioksidan, antikanker dan antiinflamasi. Penelitian ini dilakukan 4 tahap menggunakan rumput laut hijau C. racemosa dengan beberapa perlakuan awal, yaitu kering, semi kering dan segar. Tahap 1 untuk mengetahui perubahan kandungan nilai nutrisi pada saat rumput laut kering, semi kering dan segar. Penelitian tahap 2 dilakukan untuk mengetahui ekstrak yang memiliki aktivitas paling baik dari rumput laut kering, semi kering dan segar. Penelitian tahap 3 dilakukan untuk mengetahui fraksi yang paling aktif. Penelitian tahap 4 dilakukan untuk mengisolasi senyawa murni. Metode penelitian yang akan digunakan adalah metode Rancagan Acak Lengkap untuk tahap 1 dan 2. Tahap 3 dan 4 menggunakan metode Deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, perbedaan perlakuan segar, semi kering, dan kering pada rumput laut hijau C. racemosa tidak mempengaruhi kandungan gizi diantaranya karbohidrat, lemak, protein, abu, dan juga serat. Kandungan mineral paling banyak adalah kalium. Asam lemak pada C. racemosa didominasi oleh asam palmitat, asam linoleat, asam ?-linoleat, asam arakhidonat dan asam oleat. Kandungan asam amino tertinggi adalah asam glutamat. Hasil aktivitas antioksidan dan total fenol ekstrak C. racemosa tertinggi diperoleh dari sampel kering, sedangkan kandungan flavonoid tertinggi pada ekstrak C. racemosa semi kering. Fraksinasi dari sampel ekstrak C. racemosa kering mendapatkan tiga fraksi, yaitu fraksi n-heksan, etil asetat, dan metanol/air. Fraksi etil asetat merupakan fraksi yang memiliki aktivitas antioksidan dan daya reduksi tertinggi.. Kandungan total fenol dan total flavonoid juga lebih tinggi dari fraksi yang lain. Isolasi senyawa dilakukan dari fraksi etil asetat sehingga diperoleh isolate F 10-9-1. Hasi analisa LC-MS menunjukkan senyawa utama pada isolat F 10-9-1 memilii persen relatif sebesar 87,83% dan puncak utama m/z 197,52. Hasil analisa FTIR menunjukkan bahwa gugus utama yang terdapat pada islat F 10-9-1 adalah OH terikat, C=O, C=C, dan CH. Hasil analisa UV-Vis menunjukkan bahwa terdapat tiga puncak yang terdeteksi dengan puncak tertinggi pada 274 nm. Hasil pembacaan dari analisa NMR isolate F 10-9-1 diduga merupakan senyawa golongan poliketida dengan nama (E)-5-(hidroxymethyl)non-5-ene-2,4,8-trione dan rumus formula C10H14O4. 
Institution Info

Universitas Brawijaya