DETAIL DOCUMENT
Analisa Efisiensi Sistem Pemanasan Bunsen Burner Berbahan Bakar LPG dengan Penambahan Gas CO2
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Arrachman, Beryl Cholif
Subject
662.8 Other fuels 
Datestamp
2021-10-19 02:15:09 
Abstract :
Dalam dunia konversi energi, pembakaran menjadi salah satu fenomena yang paling didiskusikan, dimana pembakaran sendiri adalah reaksi oksidasi cepat antara bahan bakar dengan udara atau oksigen yang menghasilkan panas dan cahaya. Bunsen burner adalah alat pembakaran premixed dimana api yang dihasilkan keluar dari celah berbentuk lingkaran. Dalam penelitian ini diamati pengaruh penambahan gas CO2 terhadap efisiensi sistem pemanasan bunsen burner berbahan bakar LPG dan juga karakteristik apinya. Pembakaran yang dihasilkan menggunakan bunsen burner adalah pembakaran premixed yaitu pembakaran dimana bahan bakar dan pengoksidasi-nya (oksigen atau udara) bercampur secara sempurna kemudian terbakar di zona reaksi, kemudian dapat diamati kecepatan normal reaktan premixed yang mengalir ke dalam zona api. Hasil pembakaran inilah yang digunakan untuk memanaskan air yang nantinya dapat diukur efisiensi termal sistem pemanasan-nya. Pada penelitian ini juga diteliti pengaruh dari penambahan CO2 dimana pada pembakaran pada umumnya, CO2 akan bersifat sebagai inhibitor dan akan menghambat reaksi, tetapi pada pembakaran biogas campuran metana (CH4) dan karbondioksida komposisi CO2 tidak sepenuhnya memberikan pengaruh negatif pada pembakaran, sehingga perlu diteliti lebih mendalam tentang pengaruh penambahan CO2 pada pembakaran. Pada pengujian dalam penelitian ini, debit penambahan gas CO2 divariasikan dengan debit bahan bakar dan udara, yaitu sebesar 10%,8%,6%,4%, dan 2%. Pada pengujian efisiensi sistem pemanasan digunakan equivalence ratio 1,03 yang didapat dari keseluruhan campuran reaktan. Untuk visualisasi nyala api, menggunakan variasi debit udara dan CO2 dengan debit bakar tetap. Debit bahan bakar yang digunakan sebesar 0,2 NL/min. Equivalence ratio yang dihasilkan sebesar 0,88 ; 0,95 ; 1,03 ; 1,12 ; 1,23 lalu diambil data visualnya menggunakan kamera. Pengolahan data visual diolah menggunakan aplikasi autocad 2016. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Semakin besar penambahan gas CO2 efisiensi sistem pemanasan semakin meningkat. Variasi equivalence ratio menyebabkan perubahan pada visualisasi api dengan penambahan CO2. Pada equivalence ratio 0,95 terjadi api dengan kecepatan api laminar dan temperatur paling tinggi, tetapi tingi api yang terjadi paling rendah, ini menunjukkan bahwa pembakaran optimal terjadi pada kondisi tersebut. Semakin meningkatnya penambahan CO2 menyebabkan tinggi api meningkat, tetapi temperatur dan kecepatan api laminar menurun. 
Institution Info

Universitas Brawijaya