Abstract :
Gas metana merupakan salah satu komponen penyusun terbesar dalam gas alam yang
dapat digunakan sebagai bahan bakar alternatif pengganti bahan bakar minyak (BBM).
Sehingga sangat penting mengetahui karakteristik pembakaran yang dihasilkan pada gas
metana. Salah satunya adalah dengan mengkaji kecepatan api laminer yang dihasilkan dari
proses pembakaran pada gas metana. Kecepatan api laminer adalah salah satu parameter
penting dari proses pembakaran untuk pemodelan pembakaran turbulen, validasi mekanisme
kinetik mesin, dan desain mesin. Dan untuk mengetahui reaksi pembakaran yang sesuai,
diperlukan sebuah metode penguji karakteristik nyala api, salah satunya adalah metode
bunsen burner.
Pada penelitian ini bunsen burner dimodifikasi dengan diberi ring pemanas pada barrel
bunsen burner disertai variasi ketinggian ring pada barrel bunsen burner. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi ketinggian ring pemanas yang
diberikan pada bunsen burner terhadap karakteristik nyala api premixed yang dihasilkan
pada proses pembakaran dengan bahan bakar gas metana. Variasi ketinggian ring yang
digunakan yaitu 78 mm, 83 mm, 88 mm, 93 mm, dan 98 mm terhitung dari dasar atau ujung
bawah bunsen burner. Dan variasi equivalence ratio yang digunakan dalam pengujian adalah
0,78; 0,88; 1,01; 1,18; dan 1,40.
Hasil dari penelitian adalah ketinggian ring pada bunsen burner mempengaruhi
karakteristik nyala api yang dihasilkan pada bunsen burner. Tinggi nyala api laminer
semakin meningkat seiring semakin menurunnya posisi ketinggian ring pada bunsen burner,
temperatur nyala api dan kecepatan api laminer semakin menurun seiring semakin
menurunnya posisi ketinggian ring pada bunsen burner. Berdasarkan equivalence ratio
semakin kecil dan semakin besar equivalence ratio terhitung dari equivalence ratio satu
mengakibatkan tinggi nyala api akan semakin meningkat, kecepatan api laminer (SL)
menurun dan temperatur yang dihasilkan menurun.