Abstract :
Pelayanan air baku di PDAM Kabupaten Bangkalan masih sangat rendah, dan salah
satu solusi untuk mengatasi kekurangan air baku di kawasan ini adalah dengan
mengembangkan jaringan distribusi air bersih di kawasan tersebut. Salah satu kawasan
yang saat ini menjadi prioritas untuk dikembangkan jaringan air bakunya adalah KKJSM
(Kawasan Kaki Jembatan Sisi Madura) yang berada di Kecamatan Labang. Dengan
pengembangan yang ada, maka dilakukan pula analisa ekonomi pada pengembangan
jaringan air baku.
Dalam studi ini dilakukan analisa jaringan air bersih dengan bantuan program
WaterCad v8i untuk mengetahui kondisi hidrolis jaringan pipa. Analisa rencana anggaran
biaya juga dilakukan yang meliputi bangunan intake, prasedimentasi & ultrafiltrasi, tandon
dan pipa. Dari hasil rencana anggaran biaya kemudian dilakukan analisa ekonomi dan
parameter ekonomi yang digunakan adalah BCR (Benefit Cost Ratio), IRR (Internal Rate
Return), NPV (Net Present Value), Analisa Pengembalian (Payback Period), dan Analisa
Sensitivitas. Dengan biaya Operasional dan Pemeliharaan naik 10% setiap 5 (lima) tahun
sekali.
Dari hasil simulasi jaringan pipa dengan bantuan program WaterCad v8i, bahwa
sistem jaringan pipa dapat berjalan dengan baik. Hal ini berdasarkan kondisi tekanan
antara 0,69-4,27 atm, headloss gradient antara 0-0,002 m/km dan kecepatan antara 0,1-0,92
m/s. Hasil ini sudah sesuai dengan syarat perencanaan.Anggaran biaya sebesar Rp
59.455.272.200,00
Analisa Ekonomi pada tingkat suku bunga 6,5% di dapatkan nilai Rasio Biaya
Manfaat (B/C) sebesar 1,00 pada 5 (lima) tahun pertama, kedua, ketiga, keempat. Selisih
Biaya Manfaat (B-C) sebesar Rp 0/ tahun pada 5 (lima) tahun pertama, kedua, ketiga dan
keempat. Tingkat Pengembalian Internal (IRR) sebesar 6,501% pada 5 (lima) tahun
pertama, kedua, ketiga dan keempat. Analisa Pengembalian (Payback Period) selama
10,342 tahun pada 5 (lima) tahun pertama, kedua, ketiga dan keempat, dan harga air
minimum B/C=1 pada 5 (lima) tahun pertama sebesar Rp 6.602,47/m³, harga air minimum
B/C=1 pada 5 (lima) tahun kedua sebesar Rp 6.519,71/m³, harga air minimum B/C=1 pada
5 (lima) tahun ketiga sebesar Rp 5.135,98/m³, harga air minimum B/C=1 pada 5 (lima)
tahun keempat sebesar Rp 5.055,29/m³.