Abstract :
Proses pemotongan logam adalah suatu proses yang sering digunakan dalam dunia
industri untuk menghasilkan suatu produk yang diinginkan. Seiring perkembangan zaman
mesin-mesin pemotongan logam mengalami perubahan untuk meningkatkan produktifitas.
Laser beam machining adalah suatu proses permesinan non konvensional yang bekerja
dengan mengarahkan output dari laser dengan daya tinggi, oleh komputer, pada bahan yang
akan dipotong. Dalam proses pemotongan ini diperlukan parameter permesinan yang sesuai
agar menghasilkan kualitas yang baik dan sesuai dengan keinginan. Parameter permesinan
yang ada pada laser beam machining antara lain adalah tekanan gas, cutting speed dan laser
power.
Dalam hal ini pemotongan ditujukan untuk memotong plat stainless steel 316L untuk
pengaplikasian dunia medis pembuatan scalpel. Scalpel sendiri mempunya fungsi yaitu
sebagai alat untuk memotong suatu jaringan manusia atau hewan. Biasanya terbuat dari baja
yang mengeras dan temper, baja tahan karat, atau baja karbon tinggi. Sedangkan material
stainless steel 316L banyak dikenal penggunaannya pada sektor industri dan dunia medis
karena karakteristiknya yang menguntungkan seperti tahan korosi, berkekuatan tinggi dan
rendah perawatan. Untuk itu dengan semua keunggulan dari stainless steel 316L sangat
cocok diaplikasikan pada pembuatan scalpel dengan proses pemotongan menggunkan laser
beam machining.
Pada penelitian ini menggunakan parameter permesinan tekanan gas. Variabel bebas
yang digunakan dengan variasi tekanan gas adalah 17 Bar, 19 Bar, 21 Bar, 23 Bar, 25
Bar.Variabel yang digunakan untuk penelitian ini adalah cutting speed yang bernilai
80mm/m. Tujuan yang didapat dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai kekerasan
serta mikrostruktur dari spesimen stainless steel 316L dengan variasi tekanan gas. Dari hasil
penelitian didapat grafik pengaruh tekanan gas terhadap nilai kekerasan permukaan beserta
mengulas lebih lanjut dengan hasil foto mikrostruktur.