DETAIL DOCUMENT
Perbandingan Kekuatan Dinding Bata Kediri dan Tulungagung untuk Rumah Satu Lantai terhadap Gempa
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Lovelia, Fajrina Zata Yumni
Subject
624.176 2 Earthquake engineering 
Datestamp
2021-10-19 05:38:25 
Abstract :
Indonesia merupakan negara yang berada di daerah rawan gempa. Karena besarnya intensitas gempa yang terjadi maka harus dipastikan struktur bangunan aman terhadap gempa. Beberapa studi lapangan menyebutkan bahwa bangunan yang paling banyak mengalami keruntuhan adalah pada non engineered building yang berstruktur dinding pasangan bata merah. Dinding merupakan bagian bangunan yang sering terjadi kerusakan pada bangunan rumah satu lantai akibat bencana gempa karena tidak direncanakan dengan baik. Dengan menggunakan simulasi dinamik terhadap rumah tinggal satu lantai dapat diketahui bagaimana tegangan utama dan tegangan geser yang terjadi pada struktur dinding pasangan bata merah. Analisis dilakukan dengan menggunakan software SAP2000 student version yang memodelkan stuktur secara 3D. Jenis bata merah yang digunakan adalah bata merah asal Kediri dan asal Tulungagung. Parameter yang digunakan untuk membedakan kedua jenis bata merah adalah tebal dinding, modulus elastisitas, Poisson ratio dan massa jenis. Analisis dilakukan dengan menggunakan respon spektrum gempa dengan kombinasi pembebanan sesuai SNI 1727-2013. Objek yang ditinjau yaitu rumah tinggal satu lantai tipe 36/72 yang berlokasi di Kota Blitar. Hasil dari analisis ini menunjukkan bahwa tegangan utama terbesar yang terjadi akibat kombinasi U= 1,2 D + 1 EQx + 0,3 EQy + L pada struktur dinding pasangan bata asal Tulungagung lebih besar dari pada dinding pasangan bata asal Kediri. Sedangkan tegangan geser maksimum yang terjadi pada struktur dinding pasangan bata asal Tulungagung lebih kecil dari pada dinding pasangan bata asal Kediri. Dengan rincian, tegangan utama terbesar pada struktur dinding pasangan bata asal Kediri berupa tegangan tarik sebesar 1,034 kg/cm2 sedangkan tegangan utama terbesar pada dinding pasangan bata asal Tulungagung berupa tegangan tarik sebesar adalah 1,544 kg/cm2. Tegangan geser maksimum terbesar pada struktur dinding pasangan bata asal Kediri adalah 0,479 kg/cm2 dan pada struktur dinding pasangan bata asal Tulungagung adalah 0,439 kg/cm2. Jika dibandingkan dengan kuat tarik pada bata merah sebesar 1,050 kg/cm2 untuk bata merah asal Kediri dan 2,721 kg/cm2 untuk bata merah asal Tulungagung maka kuat tarik bata merah lebih besar daripada nilai tegangan utama terbesar yang terjadi pada struktur dinding pasangan bata merah. Sehingga dinding pasangan bata merah asal Kediri maupun asal Tulungagung masih mampu menahan beban yang diberikan. 
Institution Info

Universitas Brawijaya