DETAIL DOCUMENT
Pengaruh Limbah Batu Onyx Pengganti Agregat Kasar Beton Terhadap Lendutan (Defleksi) Balok Beton Bertulang
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Dzakwan, Achmad Yusar
Subject
624.183 41 Reinforced concrete (Ferroconcrete) 
Datestamp
2021-10-19 06:36:10 
Abstract :
Agregat kasar merupakan bahan material penyusun beton dengan kebutuhan volume paling besar dalam campurannya yakni sekitar 60% sampai 80% volume agregat. Proses mendapatkan betu pecah (kerikil) dengan penambangan disungai mengakibatkan potensi erosi dan terjadinya banjir. Tulung Agung merupakan kabupaten sentra pengrajin batu onyx, khususnya di Kecamatan Campur Darat, Desa Gamping. Limbah pecahan onyx yang dihasilkan dari perusahaan besar pengrajin onyx setiap harinya mencapai 500 kg. Penduduk Gamping sampai saat ini belum mengolah limbah batu onyx secara optimal, salah satu alternatif yaitu dengan memanfaatkan limbah batu onyx sebagai agregat kasar beton. Beton dengan agregat limbah batu onyx dengan beton normal mempunyai karakteristik yang beda, tentunya ada pengaruh perbedaan hasil dalam pengujian khususnya pada uji pembebanan beton yang bertujuan untuk mengetahui kualitas beton tersebut yang ditinjau dari hasil lendutan (defleksi) pada beton dengan campuran batu onyx dan beton normal. Pada penelitian ini dibuat dua jenis benda uji yaitu balok beton bertulang normal dan balok beton bertulang limbah onyx. Penelitian yang dilakukan dengan pembuatan benda uji silinder dan balok beton bertulang dengan dimensi 0,15 x 0,25 x 2 meter. Pengujian kuat tekan dengan menggunakan compression machine. Serta pengujian lentur dengan dibebani secara berangsur hingga mencapai beban maskimum. Selanjutnya dilakukan pengamatan lendutan pada balok beton bertulang normal dan balok beton bertulang limbah onyx. Dari hasil pengamatan dilakukan analisis data secara deskriptif, teoritis dan uji hipotesis (statistik) T-test. Hasil pengujian yang dilakukan kuat tekan rata – rata beton normal lebih besar dari kuat tekan rata – rata beton limbah onyx yaitu sebesar 7.858 %. Lendutan pada balok beton bertulang dengan menggunakan limbah onyx dan kerikil pada tiap daerah grafik beban-lendutan cenderung mengalami perbedaan pada nilai lendutannya yakni lebih kecil lendutan yang didapatkan dari balok normal daripada balok dengan menggunakan limbah onyx. Pada daerah elastis dan kondisi leleh pada balok beton bertulang dengan limbah onyx memiliki kecenderungan mampu menahan beban yang lebih besar daripada balok beton bertulang normal dan pada daerah pasca-serviceability yakni pada beban maksimum balok normal cenderung dapat menahan beban yang lebih besar daripada balok beton bertulang dengan menggunakan limbah onyx.. Dari analisa teoritis pada beban yang sama (P= 1000kg), pada balok beton bertulang normal memiliki nilai lendutan rata-rata yang lebih kecil, yakni sebesar (δ= 0,1557 mm), sedangkan balok beton bertulang dengan menggunakan limbah onyx memiliki nilai lendutan rata-rata sebesar (δ= 0,1622 mm). Dari uji T-test mendapatkan hasil bahwa terdapat perbedaan antara balok beton bertulang yang menggunkan limbah batu onyx dengan yang menggunakan batu kerikil terhadap lendutan (defleksi) pada balok. 
Institution Info

Universitas Brawijaya