DETAIL DOCUMENT
Perencanaan Strategis Pemerintah Daerah Dalam Pengembangan Komoditas Ikan Koi Sebagai Subsektor Produk Unggulan Daerah (Studi pada Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Blitar)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Agape, Geo Lambang
Subject
352.14 Local Administration 
Datestamp
2021-10-26 05:54:08 
Abstract :
Kabupaten Blitar terkenal dengan komoditas sektor perikanan darat, subsektor ikan koi dengan basis budidaya ikan koi di Kecamatan Nglegok yang telah diakui secara nasional sebagai salah satu sentra ikan koi berkualitas di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui, mendeskripsikan, dan menganalisa langkah-langkah Perencanan Strategis dalam pengembangan komoditas ikan Koi di Kabupaten Blitar. Perencanaan Strategis dapat menjadi salah satu cara dalam menganalisia, merumuskan, dan mengevaluasi strategi-strategi yang diterapkan oleh organisasi guna mengatasi ancaman eksternal dan merebut peluang yang ada dalam pengembangan komoditas ikan koi. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah dengan cara wawancara, observasi, dan data sekunder serta dokumentasi sebagai pendukung penelitian. Teknis analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan model interaktif yang terdiri dari pengumpulan data, kondensasi data, menggambarkan dan kesimpulan. Penelitian ini menemukan bahwa, langkah-langkah perencanaan strategis dalam pengembangan komoditas ikan koi telah diterapkan meskipun belum berjalan secara penuh sesuai dengan teori Bryson. J dalam Mansour Fakih. Hal tersebut dibuktikan dengan temuan teori gap dan praktik di lapangan dalam penelitian ini. Dalam menetapkan strategi kedepan yang lebih baik, analisa SWOT dapat menjadi salah satu alat dalam merumuskan strategi. terdapat beberapa faktor pendukung dan penghambat. Faktor pendukung terbesar adalah potensi ikan koi,dan faktor penghambat dalam proses perencanaan strategis adalah Sumber daya manusia perencana yang belum tercukupi dengan baik. Mandat visi “MENUJU KABUPATEN BLITAR LEBIH SEJAHTERA, MAJU DAN BERDAYA SAING” tidak lah cukup tanpa disertai mandat informal. Pendekatan langsung (direct approach) digunakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan untuk mengidentifikasi isu-isu strategis. Dinas Peternakan dan Perikanan perlu melakukan pendekatan dan koordinasi dengan Lembaga pendidikan dan pelatihan secara intensif dan massif untuk pengembangan keilmuan serta perlu melakukan pendekatan yang terkoordinasi dengan Perbankan dan melakukan negosiasi untuk mempermudah persyaratan dalam permodalan usaha mina padi. 
Institution Info

Universitas Brawijaya