DETAIL DOCUMENT
Analisa Neraca Air Daerah Aliran Sungai Gandong Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Ilham, Rendy Khoirul
Subject
628.1 Water supply 
Datestamp
2021-10-19 06:51:06 
Abstract :
Air adalah salah satu sumber daya alam yang substantif dan penting. Sebagian besar media pembawa air atau bisa disebut Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia cenderung mengalami fluktuasi debit yang meningkat, dimana debit relatif kecil ketika musim kemarau yang menyebabkan kekeringan dan debit relatif besar ketika musim hujan yang menyebabkan banjir. Salah satu daerah di Indonesia yaitu Kabupaten Magetan Provinsi Jawa Timur memilik DAS yang cukup besar yaitu DAS Gandong yang menjadi wilayah hulu dari salah satu anak sungai Bengawan Solo dengan potensi sumber daya air cukup besar serta ekplorasi sumber daya air yang cukup besar juga seiring perkembangan dari kebutuhan masyarakat. Pada tahun 2014 DAS Gandong bagian hulu mengalami kekeringan dan pada tahun 2010 DAS Gandong bagian tengah yaitu pada ibukota Kabupaten Magetan mengalami bencana banjir cukup besar. Berbagai masalah tersebut diperlukan sebuah analisa neraca air untuk memperhitungkan ketersediaan sumberdaya air dan kebutuhan penggunaanya sehingga nantinya dapat diambil tindakan yang tepat untuk pengelolaan sumberdaya air. Pada studi ini, dilakukan pembahasan terkait dengan analisa neraca air pada Daerah Aliran Sungai Gandong. Analisa neraca air yang dilakukan adalah neraca air keseimbangan dan neraca air lahan. Neraca air keseimbangan dianalisa dengan menghitung selisih antara ketersediaan air dan kebutuhan air dan neraca air lahan dianalisa dengan metode Thornthwaite Matter. Ketersediaan air terdiri dari dua yaitu ketersediaan air permukaan berasal dari pemodelan hujan menjadi debit dan ketersediaan air bawah permukaan yang berasal dari mata air dan suplai air dari perusahaan daerah air minum Kabupaten Magetan. Kebutuhan air yang dianalisa adalah kebutuhan air irigasi, kebutuhan air domestik, non domestik, industri, perikanan, dan peternakan. Program aplikasi water evaluation and planning (WEAP) digunakan untuk mempermudah dalam analisa neraca air permukaan. Hasil dari analisa ini didapatkan ketersediaan air permukaan yang berasal dari debit, mata air, dan sumur bor sebesar 35,144 m3/det pada musim kering, 48,050 m3/det pada musim rendah, 59,833 m3/det pada musim normal, dan 78,163 m3/det pada musim cukup. Ketersediaan air bawah permukan sebesar 163,650 m3/det. Kebutuhan air Permukaan DAS Gandong sebesar 183,58 m3/det dengan 55 daerah irigasi dan kebutuhan air bawah permukaan sebesar 118,990 m3/det. Neraca air permukaan defisit air tertinggi pada D.I Jejeruk sebesar 13,68 m3/det atau hanya 1,23% kebutuhan yang mampu terpenuhi pada bulan desember musim kering dan surplus tertinggi pada D.I Gemblung sebesar 10,43 m3/det atau 100% kebutuhan mampu terpenuhi pada bulan februari musim cukup. Neraca air bawah permukaan masih menunjukkan kondisi surplus dan neraca air permukaan dengan WEAP didapatkan hanya D.I Becokan, Dung biru, Kresekan, Maden, Menco, Mendi, Modang, Mojosemi, Ngadiloyo, dan Ngunut, dengan presentase area tercover 100% pada setiap bulan. Neraca air lahan didapatkan hasil sebagian besar wilayah DAS Gandong Kabupaten Magetan masih defisit lengas tanah terutama pada bulan mei sampai desember. 
Institution Info

Universitas Brawijaya