DETAIL DOCUMENT
Perbandingan Kinerja Sambungan Pelat-Baut dan Sambungan cor Grouting pada Kuda-Kuda Beton Komposit Tulangan Bambu terhadap Variasi Beban Vertikal Simetris dan Tidak Simetris
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Maulidianto, Mohammad Irvan
Subject
624.183 4 Concrete 
Datestamp
2021-10-19 03:04:34 
Abstract :
Dalam dunia konstruksi, konstruksi atap merupakan salah satu bagian penting suatu bangunan. Bagian utama konstruksi atap merupakan rangka kuda-kuda yang berfungsi untuk menerima beban yang diterma atap. Akhir-akhir ini bahan yang digunakan untuk membuat rangka kuda-kuda dapat diganti dari bahan kayu menjadi bahan beton bertulang, karna beton bertulang dapat dibuat sesuai keinginan dan kebutuhan. Namun beton bertulang memiliki kelemahan yaitu berat beton itu sendiri sehingga sulit digunakan dilapangan. Bahan beton dapat diganti dengan bahan yang lebih ringan namun tidak mengurangi kekuatannya secara umum, seperti mengganti bahan beton dan bahan dari tulangan yang digunakan. Kuda-kuda dibagi menjadi dua segmen lalu disambungkan agar mempermudah pengerjaan di lapangan. Sehingga perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kekuatan kuda-kuda beton yang diberikan sambungan. Sambungan yang digunakan dapat memakai sambungan pelat-baut dan sambungan grouting. Pengujian rangka kuda-kuda dilakukan dengan memberi satu beban tetap dan dua beban bergerak dengan jarak yang simetris atau dengan satu beban bergerak pada salah satu titik. Beban tetap yang diberikan untuk mengganti beban yang ditumpu oleh atap sementara beban bergerak untuk mengganti beban tak tertuga pada atap itu sendiri. Benda uji yang digunakan adalah sebanyak delapan buah dengan ukuran penampang (8x8 cm). Pembebanan bergerak dilakukan secara bertahap dengan interval 50 kg hingga kuda-kuda mengalami keruntuhan. Pembebanan dilakukan dengan variasi beban vertikal simetris dan vertikal tidak simetris. Pencatatan dilakukan setiap interval beban meliputi lendutan dan pola retaknya. Berdasarkan pengujian yang telah dilakukan, diketahui kinerja sambungan pelat-baut pada kuda-kuda beton tulangan bambu memiliki kuat tekan yang lebih besar dibandingkan sambungan grouting. Beban maksimum yang mampu ditahan kuda-kuda dengan sambungan pelat-baut mencapai 1200 kg, sedangkan untuk sambungan grouting mencapai 275 kg. Hal ini dikarenakan, saat pengujian kuda-kuda sambungan grouting, sambungan terlepas dari kuda-kuda saat proses pengujian baru dilaksanakan. Metode pemasangan sambungan grouting perlu diperhatikan agar kuat menahan beban yang akan diberikan. Hubungan beban dan lendutan menghasikan grafik perbandingan yang relatif sama pada masing-masing titik tinjau, kecuali pada kuda-kuda sambungan grouting dengan pembebenan vertikal simetris. Pola retak yang terjadi pada masing-masing kuda-kuda relatif sama diawali retak di bagian batang tarik dan merambat ke atas. Sehingga dapat disimpulkan sambungan pelat-baut lebih baik dibandingkan sambungan grouting. 
Institution Info

Universitas Brawijaya