DETAIL DOCUMENT
Studi Fenomenologi: Pengalaman Kader Dalam Mewujudkan Desa Siaga Sehat Jiwa (Dssj) Di Wilayah Kerja Puskesmas Kecamatan Bantur
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Kurniawan, Dedi
Subject
362.2 People with mental illness and disabilities 
Datestamp
2021-10-21 07:34:11 
Abstract :
Penanganan masalah kesehatan jiwa telah bergeser dari Hospital based menjadi Community based psychiatric services, sehingga pelayanan tidak hanya berfokus terhadap upaya kuratif tetapi lebih menekankan upaya proaktif yang berorientasi pada upaya pencegahan (preventif) dan promotif (WHO, 2013). Salah satu upaya yang dilakukan dalam menangani masalah kesehatan jiwa masyarakat adalah dengan pengembangan Desa Siaga Sehat Jiwa (DSSJ) yang merupakan pengembangan program kesehatan mental berbasis masyarakat (Keliat et al., 2011). Gangguan jiwa di Indonesia menunjukkan bahwa prevalensi gangguan jiwa berat di daerah pedesaan ternyata lebih tinggi dibandingkan daerah perkotaan (Riskesdas, 2015), sehingga program DSSJ menjadi salah satu solusi tepat dalam mengatasi masalah tersebut. Terwujudnya DSSJ tentunya membutuhkan peran serta kader (Marchira, 2014). Berdasarkan hal tersebut maka tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengeksplorasi pengalaman kader jiwa dalam mewujudkan DSSJ. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi intepretif. Penelitian ini dilakukan di 5 desa berbeda yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Bantur. Partisipan dalam penelitian ini adalah kader jiwa yang aktif dan telah ditunjuk sebagai kader DSSJ dari awal dibentuk DSSJ (tahun 2011-2012) hingga saat ini (2017) didapatkan sebanyak 6 partisipan. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam dengan panduan wawancara semi testruktur kemudian dianalisis dengan menggunakan Intepretive Phenomenological Analysis (IPA) (Smith et al, 2009). Dari hasil penelitian ini diperoleh 7 tema. Tujuh tema tersebut meliputi: membesarkan hati dan niat menjadi kader demi menjawab kepercayaan masyarakat; prihatin belum optimalnya dukungan semua pihak; rasa syukur atas keberhasilan memenuhi tanggung jawab sebagai kader; iba dengan pasien yang mendapatkan stigma negatif dari masyarakat; gigih menjalankan tugas sebagai kader; meyakini memiliki tanggung jawab moral membantu sesama sebagai ladang pahala; serta mendambakan kepedulian semua pihak. Sehingga dari tujuh tema besar tersebut, core tema dalam penelitian ini adalah Kegigihan mewujudkan niat sukarela membantu sesama melalui tanggung jawab sebagai kader. Kader DSSJ memiliki motivasi diri yang besar dalam menjalankan perannya. Hal tersebut telah terbukti dengan masih terus aktif membantu pasien dan keluarga hingga saat ini. Kesimpulan dalam penelitian ini ialah niat tulus dan rasa tanggung jawab tinggi yang dimiliki kader menjadi kunci kegigihan kader dalam melaksanakan tugas membantu pasien dan keluarga, sehingga dengan kegigihan tersebut memberikan manfaat terwujudnya program DSSJ di wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Bantur. 
Institution Info

Universitas Brawijaya