DETAIL DOCUMENT
Menelusuri Pengkomunikasian Risiko dalam Perawatan Pasien Gangguan Jiwa di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Apriliyanti, Rosa
Subject
302.224 2 Oral communication 
Datestamp
2021-10-25 04:45:42 
Abstract :
Keluarga pasien gangguan jiwa seringkali mengalami courtesy stigma yang menyebabkan keluarga mengabaikan, meninggalkan pasien, hingga memalsukan identitas, padahal keluarga merupakan support group bagi pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui komunikasi risiko yang terjadi antara perawat kepada keluarga pasien. Beberapa studi sebelumnya dalam konteks komunikasi kesehatan, khususnya komunikasi risiko banyak berfokus pada komunikasi risiko dilakukan oleh tenaga kesehatan (dokter/perawat) kepada pasien dalam perawatan penyakit fisiologis. Melalui desain penelitian fenomenologi, penelitian ini dilakukan pada lima perawat di RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat. Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan wawancara mendalam. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perawat memaknai posisi perawatan secara berbeda yang berimbas pada cara pandang posisi keluarga dalam proses perawatan. Penyampaian risiko yang dilakukan sebagai bagian dari profesionalitas perawat yang terhalang oleh kendala rendahnya health literacy pada keluarga pasien. Faktor lain yang juga menyulitkan penyampaian risiko adalah konstruk kultural gangguan jiwa yang masih diyakini keluarga. Dalam mengatasi kendala tersebut, beberapa langkah yang dilakukan oleh perawat adalah menggunakan translator, berkomunikasi dengan anggota keluarga yang lebih akomodatif (tidak resisten), menghindari istilah-istilah medis serta kalimat yang bersifat intimidatif. Penelitian ini telah dapat mengungkap pentingnya pengkomunikasian risiko perawatan secara langsung pada keluarga pasien, tidak cukup sekedar melalui pengisian informed consent. Dalam proses penyampaian risiko, di samping kuatnya konstruk kultural serta posisi keluarga yang turut terstigma secara sosial (courtesy stigma), level health literacy turut mempengaruhi penerimaan informasi yang berujung pada keputusan perawatan. 
Institution Info

Universitas Brawijaya