DETAIL DOCUMENT
Performans Produksi Dan Reproduksi Sapi Bali Pada Musim Dan Kondisi Agroekosistem Yang Berbeda Di Sulawesi Tenggara
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Wangi, La
Subject
636.208 24 Cattle and related animals (Breeding and reproduction methods) 
Datestamp
2021-10-22 00:46:27 
Abstract :
Tujuan penelitian ini adalah membandingkan performans produksi dan reproduksi sapi Bali pada musim hujan dan kemarau pada lahan persawahan dan tegalan serta mengevaluasi performans terbaik dan dugaan penurunannya di Sulawesi Tenggara. Lokasi penelitian di Desa Lapangisi, Kecamatan Mowewe, Kabupaten Kolaka Timur, merupakan lahan persawahan dan di Desa Waworaha, Kecamatan Palangga, Kabupaten Konawe Selatan merupakan lahan tegalan. Metode penelitian yang digunakan adalah survei dan observasi. Variabel performans produksi yaitu bobot badan (BB), pertambahan bobot badan harian (PBBH), Body Condition Score (BCS) dan bobot lahir (BL), sedangkan variabel performans reproduksi yaitu Service per Conception (S/C), Service Periode (SP), Conception Rate (CR), Days Open (DO), Calving Rate (CvR) dan Calving Interval (CI). Data dianalisis menggunakan Analisis Variance (ANOVA) rancangan tersarang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa BB, PBBH, BCS dan BL saat musim hujan lebih tinggi dibandingkan dengan musim kemarau. Pada lahan sawah lebih tinggi dibandingkan dengan lahan tegalan untuk BB, PBBH dan BCS, sedangkan BL lahan tegalan adalah tertinggi.BL jantan lebih tinggi dibandingkan dengan betina. Musim dan jenis lahan mempengaruhi rataanS/C, DO dan CI, sedangkan SP, CR dan CvR dinyatakan sama. Paritas induk mempengaruhi DO danCI, sedangkan S/C, SP, CR dan CvR dinilai sama. Disimpulkan bahwa performans produksi dan reproduksi sapi Bali dipengaruhi olehkonsumsi pakan dan lingkungan (musim dan jenis lahan), umur dan paritas induk, serta jenis kelamin. Unsur-unsur musim mempengaruhi performans produksi dan reproduksi sapi Bali. Suhu paling sejuk di bulan Agustus dan September adalah waktu kawin tertinggi, CR tinggi, SP dan DO singkat. Curah hujan tinggi saat musim hujan diikuti tingginya BB, PBBH dan BCS, sebaliknya curah hujan rendah saat kemarau BB, PBBH dan BCS juga rendah. 
Institution Info

Universitas Brawijaya