DETAIL DOCUMENT
Analisis Produktivitas Pengolahan Gula Dengan Metode Objective Matrix (OMAX) (Studi Kasus Di PT. Perkebunan Nusantara XI PG Padjarakan Probolinggo)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Hakim, Noer Intan Nirmala
Subject
641.336 Spesific food from plant crops (Molasses) 
Datestamp
2021-11-29 06:37:10 
Abstract :
Industri gula Indonesia merupakan industri manufaktur yang berkembang pertama kali di Indonesia. Indonesia menjadi eksportir gula terbesar kedua di dunia setelah Kuba pada tahun 1930-an, tetapi sejak tahun 1967 Indonesia menjadi negara importir gula terbesar kedua setelah Rusia. Hal ini dikarenakan meningkatnya jumlah penduduk dan pendapatan per kapita masyarakat setiap tahunnya. Produktivitas dan efisiensi industri gula di Indonesia yang semakin rendah dapat dilihat dari penurunan jumlah produksi gula yang dihasilkan petani dan pabrik gula yang ada di Indonesia. PG Padjarakan merupakan salah satu PG kecil yang tergabung dalam PT. Perkebunan Nusantara XI (PERSERO) yang dalam tahun 2008-2013, hanya mampu menghasilkan rata-rata gula sebanyak 7.872,7 ton dari rata-rata tebu sebanyak 128.262,1 ton. Oleh karena itu, tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui produktivitas pengolahan gula dan memberikan usulan perbaikan produktivitas di PG Padjarakan. Pengukuran produktivitas dilakukan dengan metode Objective Matrix (OMAX). Data yang di analisis meliputi jumlah pemakaian bahan baku, jumlah tenaga kerja, pemakaian jam mesin, dan pemakaian tenaga listrik pada periode bulan Juni-November 2013. Kriteria pengukuran produktivitas yang digunakan adalah produktivitas bahan baku, produktivitas tenaga kerja, produktivitas jam mesin, dan produktivitas energi listrik. Pembobotan kriteria dilakukan menggunakan metode Pairwise Comparison (Perbandingan Berpasangan). Identifikasi permasalahan produktivitas kemudian dilakukan dengan fishbone diagram dan usulan perbaikan dengan 5W+1H. Hasil analisis dan pembahasan menunjukkan bahwa produktivitas parsial dan total di PG Padjarakan masih rendah karena pada periode pengukuran terdapat beberapa kriteria yang mencapai skor di bawah rata-rata (skor 3). Produktivitas total tertinggi dicapai pada periode 1-15 November sebesar 8,58 dengan indeks produktivitas meningkat sebesar 56,57%. Berdasarkan pada jumlah produksinya, untuk menghasilkan output sebesar 991,21 ton diperlukan bahan baku tebu sebesar 9,85 ton, tenaga kerja sebanyak 349 orang, pemakaian jam kerja mesin sebanyak 209,12 jam, dan pemakaian energi listrik sebesar 3197,45 kw per periode. Perusahaan harus melakukan pengawasan kualitas bahan baku dan pengadaan bahan baku, memberikan pelatihan untuk meningkatkan mutu karyawan serta memberikan fasilitas kerja yang nyaman, melakukan pengawasan terhadap mesin untuk meningkatkan kinerja mesin, dan mengontrol pemakaian listrik agar lebih efisien. 
Institution Info

Universitas Brawijaya