DETAIL DOCUMENT
Efek Pemberian Enzim Î’-Mannanase Pada Pakan Berbasis Soy Bean Meal Dengan Level Energi Yang Berbeda Terhadap Performa Burung Puyuh Petelur (Coturnix Coturnix Japonica
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Busta, Laudita Setia
Subject
636.590 85 Quails 
Datestamp
2021-10-22 00:47:04 
Abstract :
Pakan memiliki porsi terbesar sekitar 70% dalam biaya produksi unggas. Corn-Soya merupakan dasar formulasi pakan khususnya unggas yang diterapkan di Indonesia yang berarti bahwa porsi terbesar dalam pembuatan pakan unggas adalah jagung dan bungkil kedelai atau Soy Bean Meal. Jagung merupakan sumber energi dan bungkil kedelai merupakan sumber protein nabati. Penggunaan bungkil kedelai sebagai sumber protein dalam pakan unggas memiliki keunggulan ekonomis dan keunggulan dalam sisi nutrisi yaitu memiliki kandungan protein sekitar 44-49 % dengan nilai kecernaan yang tinggi dan keseimbangan asam amino yang baik. bungkil kedelai selain memiliki keunggulan atau potensi juga memiliki kelemahan. Kelemahan bungkil kedelai yaitu ada pada kandungan zat anti nutrisi β-galactomannans yang merupakan Non Starch Polysaccharides (NSP). Kandungan β-galactomannans dapat menginduksi respon kekebalan karena memiliki bentuk atau pola molekul yang mirip dengan agen patogen. Produksi antibodi memerlukan energi, sehingga energi yang seharusnya digunakan untuk tumbuh dan produksi dapat berkurang. Perlu adanya pemberian enzim untuk memecah Non Starch Polysaccharides dalam hal ini β-galactomannans sehingga tidak terjadi induksi antibodi yang dapat membuang energi untuk produksi. Perlu dilakukan penelitian penambahan enzim β-Mannanase pada pakan berbasis soy bean meal terhadap performa burung puyuh petelur secara in vivo. Tujuan penelitian ini adalah (1) Mengetahui tingkat energi metabolis dan kecernaan protein pakan berbasis soy bean meal yang di suplementasi enzim β-mannanase. (2) Mengetahui efek penambahan enzim β-mannanase pada pakan berbasis soy bean meal terhadap level immunoglobulin G. (3) Mengetahui efek penambahan enzim β-mannanase pada pakan berbasis soy bean meal dengan level energi yang berbeda terhadap performa burung puyuh petelur. (4) Mengetahui efek penambahan enzim β-mannanase pada pakan berbasis soy bean meal dengan level energi yang berbeda terhadap panjang vili usus dan jumlah sel goblet usus burung puyuh petelur. Penelitian tahap pertama menggunakan metode eksperimental berbasis RAL (Rancangan Acak Lengkap) terdiri dari 4 perlakuan dengan 4 ulangan yaitu M0 (SBM 25%), M1 (SBM 25% + β-mannanase 0,016%), M2 (SBM 25% + β-mannanase 0,033%) dan M3 (SBM 25% + β-mannanase 0,046%). Materi yang digunakan pada penelitian tahap pertama adalah ayam pedaging berjumlah 16 ekor. Analisa menggunakan analisa varian (ANOVA) apabila terdapat perbedaan pengaruh yang nyata (PË‚0.05) atau sangat nyata (PË‚0.01) dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Penelitian tahap kedua menggunakan RAL (Rancangan Acak Lengkap) terdiri dari 5 perlakuan dengan 4 ulangan yaitu P0 (SBM 25% dengan energi 2900 Kkal/kg), P1 (SBM 25% dengan energi 2871 Kkal/kg), P2 (SBM 25% dengan energi 2842 Kkal/kg), P3 (SBM 25% dengan energi 2813 Kkal/kg) dan P4 (SBM 25% dengan energi 2784 Kkal/kg). Semua ix pakan perlakuan di tambahkan enzim β-mannanase yang paling optimal pada penelitian tahap pertama yaitu dosis 0,046. Materi yang digunakan pada penelitian tahap kedua adalah 200 ekor burung puyuh fase produksi berusia 3 bulan. Analisa menggunakan analisa koefisien varian (ANCOVA) dan apabila tidak berbeda nyata (PË‚0.05) dilanjut analisa varian (ANOVA). Perbedaan antar perlakuan dilanjutkan dengan Uji Jarak Berganda Duncan (UJBD). Hasil penelitian tahap pertama menunjukkan bahwa dosis pemberian β-mannanase yang paling optimal adalah 0,046% karena secara signifikan (P<0,05) meningkatkan energi metabolis, meningkatkan nilai kecernaan protein, dan menurunkan kadar immunoglobulin G. Hasil penelitian tahap kedua menunjukkan bahwa pemberian β-mannanase tidak berpengaruh signiikan terhadap (P>0,05) konsumsi pakan, HDP, berat telur, egg mass, konversi pakan, IOFC, dan panjang vili usus burung puyuh petelur, namun memberikan hasil berbeda nyata (P<0,05) terhadap jumlah sel goblet burung puyuh petelur. Kesimpulan penelitian adalah penambahan enzim β-mannanase dosis 0,046% mampu meningkatkan pemanfaatan energi metabolis pakan hingga 4% dibawah standart energi metabolis pakan burung puyuh dan cenderung meningkatkan produktifitas atau performa dan menurunkan jumlah sel goblet burung puyuh petelur 
Institution Info

Universitas Brawijaya