DETAIL DOCUMENT
Tari Seblang Sebagai Ritual Sakral Dalam Kehidupan Masyarakat Di Kelurahan Bakungan (Studi Etnografi Simbolik Pada Masyarakat Petani Di Kelurahan Bakungan, Kec. Glagah, Kab. Banyuwangi)
Total View This Week0
Institusion
Universitas Brawijaya
Author
Anggraini, Novita Ayu
Subject
303.372 Belief systems and customs 
Datestamp
2021-10-16 04:02:34 
Abstract :
Penelitian ini membahas mengenai Tari Seblang sebagai ritual sakral dalam kehidupan masyarakat di Kelurahan Bakungan, terutama dalam masyarakat yang bermatapencaharian sebagai petani. Ritual Tari Seblang Bakungan merupakan salah satu ritual adat asli masyarakat Osing yang secara rutin dilakukan setiap satu tahun sekali. Sampai saat ini ritual ini masih berhasil dipertahankan dan dijalankan oleh masyarakat di Kelurahan Bakungan. Ritual Tari Seblang pertama dilaksanakan oleh masyarakat Bakungan sebagai jalan keluar atas fenomena gagal panen yang dulunya sering dialami oleh petani di Bakungan. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana cara yang dilakukan oleh masyarakat petani untuk menghindari fenomena gagal panen di Bakungan. Peneliti menggunakan teori adaptasi ekologi milik Roy A. Rappaport yang membahas tiga komponen utama yang meliputi evolusi kemanusiaan, adaptasi, dan simbol. Pemilihan teori bertujuan untuk melihat bagaimana ritual ini bisa digunakan sebagai cara untuk menghindarkan masyarakat Bakungan, terutama masyarakat petani dari bala. Peneliti menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan etnografi simbolik dari Geertz. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa Ritual Tari Seblang Bakungan merupakan salah satu cara mereka beradaptasi dengan lingkungan di sekitar mereka, meskipun saat ini respons adaptif yang dilakukan masyarakat Bakungan, terutama petani sudah mulai berkembang namun Ritual Tari Seblang Bakungan tetap dipertahankan karena menyangkut dengan kepercayaan masyarakat setempat. Kesakralan ritual ini tidak terlepas dari makna yang terkandung dalam setiap peralatan sesajen maupun lagu yang dimainkan. Masyarakat petani serta masyarakat Bakungan secara keseluruhan menuangkan rasa khawatir akan fenomena gagal panen yang dulunya dialami dengan menggunakan simbol-simbol yang mengarah pada keselarasan hubungan masyarakat Bakungan dengan alam sekitarnya, serta permohonan mengenai kesuburan dan keselamatan kehidupan masyarakat Bakungan. 
Institution Info

Universitas Brawijaya