Pengaruh pH Dari Sediaan Injeksi Glukosa Anhidrat yang Disterilkan Dengan otoklaf Pada Pembentukan 5-Hidroksimetil Furfural Dengan Indikator Bacillus Stearothermophilus
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Surabaya
Author
Wahyudi, Surya
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2014-04-08 04:10:11
Abstract :
Senyawa-senyawa obat pada umumnya lebih mudah terurai pada temperatur tinggi dan stabil pada rentang pH tertentu, sehingga sediaan yang disterilkan pada suhu tinggi perlu diteliti stabilitasnya pada berbagai pH. Pada penelitian ini, sediaan injeksi glukosa anhidrat 5% yang dibuat pada pH 3,50; 4,50; 5,50; dan 6,50 disterilkan dengan otoklaf pada suhu l2l"c selama 6 menit. Sebagai indikator digunakan Bacillus stearothermophilus sebelum dan sesudah steriliasi. Sediaan diamati penampilan organoleptis, pH, pembentukan 5-Hidroksimetil furfural (5-HMF) yang ditunjukkan dengan adnya absorbansi 5-Hidroksimetil furfural (5-HMF), serta sterilitas sediaan ifueksi glulosa unhiaru,, dan daya bunuh terhadap bakteri indikator Bacillus stearothermophilus sebelum dan sesudah sterilisasi. Pengamatan absorbansi 5-Hidroksimetil furfural (5-HMF) dilakukan dengan metode spektrofotometri UV pada panjang gelombang maksimum 284 nm. Pelarut dan blanko yang digunakan aqua. Uji sterilitas yang dilakukan terhadap sediaan injeksi glukosa anhidrat dilakukan dengan menggunakan media perbenihan cair kasamino dan media perbenihan cair tioglikolat. Perhitungan jumlah lempeng total untuk membandingkan jumlah bakteri Bacillus stearothermophilus sebelum dan sesudah sterilisasi bertujuan untuk mengetahui daya bunuh suhu dan waktu sterilisasi yang dipergunakan pada sediaan injeksi glukosa anhidrat.
Senyawa-senyawa obat pada umumnya lebih mudah terurai pada temperatur tinggi dan stabil pada rentang pH tertentu, sehingga sediaan yang disterilkan pada suhu tinggi perlu diteliti stabilitasnya pada berbagai pH. Pada penelitian ini, sediaan injeksi glukosa anhidrat 5% yang dibuat pada pH 3,50; 4,50; 5,50; dan 6,50 disterilkan dengan otoklaf pada suhu l2l"c selama 6 menit. Sebagai indikator digunakan Bacillus stearothermophilus sebelum dan sesudah steriliasi. Sediaan diamati penampilan organoleptis, pH, pembentukan 5-Hidroksimetil furfural (5-HMF) yang ditunjukkan dengan adnya absorbansi 5-Hidroksimetil furfural (5-HMF), serta sterilitas sediaan ifueksi glulosa unhiaru,, dan daya bunuh terhadap bakteri indikator Bacillus stearothermophilus sebelum dan sesudah sterilisasi. Pengamatan absorbansi 5-Hidroksimetil furfural (5-HMF) dilakukan dengan metode spektrofotometri UV pada panjang gelombang maksimum 284 nm. Pelarut dan blanko yang digunakan aqua. Uji sterilitas yang dilakukan terhadap sediaan injeksi glukosa anhidrat dilakukan dengan menggunakan media perbenihan cair kasamino dan media perbenihan cair tioglikolat. Perhitungan jumlah lempeng total untuk membandingkan jumlah bakteri Bacillus stearothermophilus sebelum dan sesudah sterilisasi bertujuan untuk mengetahui daya bunuh suhu dan waktu sterilisasi yang dipergunakan pada sediaan injeksi glukosa anhidrat.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
