Abstract :
Pada saat ini sejalan dengan makin meningkatnya pendidikan dan
keadaan sosial ekonomi masyarakat, maka kebutuhan dan tuntutan masyarakat
akan kesehatan tampak makin rneningkat pula. Untuk dapat memenuhi kebutuhan
dan tuntutan tersebut, tidak ada upaya lain yang dapat dilakukan, kecuali
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang bermutu.
Telah dilakukan penelitian tentang tanggapan konsumen terhadap mutu
pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) obat serta profil apoteker di
apotek swasta Kodya Surabaya yang melibatkan 114 responden konsumen dan 40
responden asisten apoteker. Penelitian dilakukan di 40 apotek swasta yang telah
diacak, dengan rnasing-masing apotek mengambil 3 responden untuk konsumen
dan 1 responden untuk asisten apoteker.
Data diolah secara kualitatif dengan cara mendeskripsikan jawaban-jawaban
responden ke dalarn tabel dan gambar. Berdasarkan hasil tanggapan
responden terhadap mutu pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE)
obat di apotek swasta Kodya Surabaya, dari 114 responden yang diberi kuesioner
dan hanya 39 responden yang mendapatkan informasi pacta waktu membeli obat.
dapat disimpulkan bahwa mutu pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi
(KIE) obat oleh petugas apotek kurang optimal. Tetapi, hasil tanggapan dari 39
responden yang diberi informasi pada waktu membeli obat, sebagian besar
berpendapat bahwa pelayanan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) obat
oleh petugas apotek dapat diterima.
Dari 40 kuesioner yang diberikan kepada asisten apoteker, hasilnya
menunjukkan bahwa peranan Apoteker Pengelola Apotek (APA) dalam
melakukan pelayanan Komunikasi, lnformasi dan Edukasi (KIE) obat kepada
konsumen kurang optimal karena Apoteker Pengelola Apotek (APA) belum
seluruhnya menjalankan fungsinya sebagai orang yang berprofesi dan profesional
di bidang obat.