Abstract :
Pola resistensi Pseudomonas spp. bervariasi antar negara, sehingga
pemetaan sensitivitas isolat Pseudomonas spp. di Indonesia, khususnya di
Surabaya diperlukan untuk mencegah resistensi secara cepat dan untuk mencegah
pengobatan yang tidak efektif. Tujuan penelitian ini adalah untuk melakukan
pengoleksian isolat Pseudomonas spp.dari bulan Desember 2003-Januari 2004
dan memetakan sensitivitas isolat-isolat Pseudomonas spp. terhadap antimikroba.
Isolat Pseudomonas spp. diperoleh dari Balai Laboratorium Kesehatan (BLK),
Surabaya, kemudian dilakukan uji konfirmasi dan uji sensitivitas. Dari hasil
pengoleksian isolat Pseudomonas spp. dari Balai Laboratorium Kesehatan,
Surabaya dari uji konfirmasi didapat 4 isolat yang diduga Pseudomonas spp. dan
3 isolat Pseudomonas aeruginosa. Antimikroba yang masih memiliki sensitivitas
yang cukup besar untuk semua isolat ialah ceftazidime (71,43%), cefepime,
imipenem, dan netilmicin sebesar 57,14%. Sedangkan ticarcillin, ceftriaxone, dan
amikacin memberikan sensitivitas 42,86% terhadap isolat. ciprofloxacine dan
cefoperazone 28,57% terhadap isolat, gentamicin hanya memberikan sensitivitas
14,28% terhadap isolat. Resistensi 100% ditunjukkan oleh chloramphenicol,
kombinasi trimetoprim-sulfametoxazole dan tetracycline.