Institusion
Universitas Surabaya
Author
Hartanto, Francisca Triani Wulandari
Subject
RS Pharmacy and materia medica
Datestamp
2014-04-03 03:06:15
Abstract :
Telah dilakukan penelitian uji daya antijamur minyak atsiri dan ekstrak n-Heksan
rimpang kering Dringo (Acarus calamus L) terhadap pertumbuhan jamur Candida
albicans. Minyak atsiri diperoleh dengan cara destilasi dengan air dan ekstrak n-Heksan
diperoleh dengan cara soxhletasi menggunakan pelarut n-Heksan. Minyak
atsiri yang diperoleh dipisahkan dari air lalu ditambahkan Na 2 S0 4 eksikatus untuk
menjerap sisa-sisa air yang masih tertinggal dan ekstrak n-Heksan dipekatkan
hingga kental. Minyak atsiri dan ekstrak n-Heksan dibuat pada beberapa
konsentrasi yang setara kemudian dilakukan pengujian daya antijamur metode
difusi agar menggunakan cylinder cup. Daya antijamur diukur berdasarkan
diameter daerah hambatan pertumbuhan jamur uji.
Dari penelitian yang telah dilakukan diketahui bahwa baik minyak atsiri maupun
ekstrak n-Heksan rimpang kering Dringo sama-sama memiliki daya antijamur.
Daya antijamur yang diberikan oleh ekstrak n-Heksan lebih besar dibanding
minyak atsiri.
Hasil kromatogram KLT pada minyak atsiri menunjukkan adanya 3 noda, yaitu:
abu-abu (Rf 0,28), merah muda-biru (Rf 0,56), dan ungu muda (Rf 0,94), pada
ekstrak n-Heksan 9 noda, yaitu: biru-hitam (Rf 0,07), biru-coklat (Rf 0,12), coklat
(Rf 0,18), abu-abu (Rf 0,28), biru-coklat (Rf 0,37), ungu (Rf 0,5), merah muda biru
(Rf 0,52), ungu-coklat (Rf 0,7), ungu muda (Rf 0,94). Ada 6 noda pada
ekstrak n-Heksan: biru-hitam (Rf 0,07), biru-coklat (Rf 0,12), coklat (Rf 0,18),
biru-coklat (Rf 0,37), ungu (Rf 0,5), ungu-coklat (Rf 0,7) yang tidak didapatkan
pada minyak atsiri.
Profil KLT Spektrofotodensitometri dari minyak atsiri menunjukkan adanya 2
puncak yaitu pada Rf 0,67 dan 0,96. Sedangkan ekstrak n-Heksan menunjukkan
adanya 3 puncak yaitu pada Rf 0,46; 0,76; 0,98.