Abstract :
Masyarakat Indonesia telah lama memanfaatkan tumbuhan obat sebagai
Upaya alternative untuk penanggulangan masalah kesehatannya. Mereka mendapatkan
informasi tentang penggunaan tumbuhan obat tersebut dari berbagai cara, antara
lain : secara turun temurun dari pengalaman orang tua mereka, pengobatan
tradisional, buku-buku penggunaan tumbuhan obat, penyuluhan-penyuluhan, dari
mulut ke mulut, dan sebagainya. Berkaitan dengan masalah itu maka informasi yang
diberikan kepada masyarakat hendaknya benar dan bila perlu disertai dengan data
ilmiah yang berasal dari hasil penelitian terhadap tumbuhan obat yang bersangkutan.
Daun Dewa (Gynura pseudochina( L.) DC.) merupakan tumbuhan obat yang
Sudah sering digunakan dalam pengobatan tradisional,diantaranya ialah untuk tumor
buah dada, radang tenggorokan, pendarahan uterus, disentri, luka meradang,
melancarkan sirkulasi darah, obat kutil, dan memar-memar biru akibat pukulan.
Dari pustaka diketahui bahwa daun dewa mengandung alkaloid, flavonoid,
saponin, tanin dan minyak atsiri. Pada penelitian ini dilakukan isolasi dan
identifikasi senyawa alkaloid pada fase kloroform sebagai fraksi alkaloid dari daun
dewa (Gynura pseudochina (L.) DC.).
Kandungan senyawa yang terdapat dalam ekstrak metanol daun dewa
Dipisahkan senyawa alkaloidnya berdasarkan penggunaan asam dan basa ( pengaturan
pH) dan penggunaan pelarut organik. Fraksi alkaloid yang diperoleh dimurnikan
lebih lanjut dengan kromatografi kolom.
Dari hasil kromatografi kolom dan identifikasi dengan Kromatografi Lapis
Tipis diperoleh dua noda murni dengan harga Rf berbeda. Dari dua noda tersebut
dilakukan identifikasi lebih lanjut dengan penentuan titik leleh, spektrofotometri
ultraviolet-tampak dan spektrofotometri inframerah.
Dari hasil identifikasi disimpulkan bahwa senyawa yang berhasil diisolasi
adalah senyawa alkaloid yang mengarah pada alkaloid golongan pirolisidin yang
disebut sebagai senyawa alkaioid X1, dan X2.