DETAIL DOCUMENT
Tanggap pertumbuhan dan produksikedelai (glycine max l.) dan ubi kayu (manihot esculentacrantz.) pada pemberian mikroorganisme lokal dengan pola tanam tumpang sari
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bangka Belitung
Author
Ainun Najib, (NIM. 2011311004)
Subject
S Agriculture (General) 
Datestamp
2018-12-18 08:07:31 
Abstract :
Tumpangsari merupakan pola tanam yang memungkinkan dua tanaman ditanam dalam satu lahan, sehingga dapat meningkatkan produktivitas lahan. Pemberian microoganisme lokal diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan dan produksi kedelai dan ubi kayu melalui tumpangsari. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dan jenis mikroorganisme lokal terbaik pada pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai dan ubi kayu serta untuk mengetahui interaksi dari beberapa jenis mikroorganisme lokal terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman kedelai dan ubi kayu dengan tanaman tumpangsari. Penelitian dilakukan di kebun penelitian dan percobaan Universitas Bangka Belitung dari bulan November 2016 sampai Mei 2017 dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap Faktorial dan dilanjutkan dengan Duncan Multiple Range Test. Terdapat dua faktor yang digunakan dalam penelitian ini, faktor pertama jenis Mikroorganisme Lokal, dan faktor kedua adalah Aksesi ubi kayu. Hasil penelitian menunjukan bahwa perlakuan mikroorganisme lokal memberikan pengaruh terhadap jumlah polong, jumlah biji, produksi biji serta berat 100 biji kering. Perlakuan Aksesi ubi kayu memberikan pengaruh terhadap jumlah biji dan produksi biji. Hasil DMRT menunjukan bahwa kombinasi perlakuan MoL rebung bambu dan aksesi sutera memberikan hasil terbaik baik jika dibandingkan perlakuan lainnya. 
Institution Info

Universitas Bangka Belitung