DETAIL DOCUMENT
Pengaruh komposisi campuran limbah air karet, enceng gondok dan kulit nanas terhadap produksi biogas
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bangka Belitung
Author
Suandi Sutrisno, (NIM. 1010911014)
Subject
TJ Mechanical engineering and machinery 
Datestamp
2018-07-26 07:28:06 
Abstract :
Energi alternatif yang dapat dikembangkan dengan teknologi tepat guna dan relatif sederhana adalah biogas. Teknologi biogas tidak hanya pada bahan baku dari kotoran ternak saja, akan tetapi masih ada bahan baku yang memiliki potensi yang tidak kalah bagusnya untuk dijadikan bahan baku biogas, yaitu enceng gondok dan kulit nanas (sebagai bahan padatan) dan limbah air karet (sebagai bahan cairan). Penelitian ini dilakukan selama tiga puluh (30) hari dengan pengambilan data setiap dua (2) hari sekali. Bahan campuran yang digunakan berupa padatan berbanding cairan dengan komposisi yaitu (1:1) untuk biogas 1, (1:2) untuk biogas 2, (1:3) untuk biogas 3, (1:4) untuk biogas 4. Karakteristik fisika-kimia yang diukur adalah volume gas metana, tekanan biogas dan nilai kalor. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan gas metana (CH4) dan nilai kalor pada komposisi (1:3) lebih tinggi bila dibandingkan dengan komposisi lainnya yaitu menghasilkan total gas metana sebesar 4,35 liter dengan nilai kalor 20,81 kilokalori. Sedangkan tekanan tertinggi terjadi pada biogas 1 dengan total tekanan sebesar 1543,08 KN/m2, akan tetapi gas yang dihasilkaan bukan gas metana melainkan gas karbondioksida (CO2). Meskipun pH awal dan pH saat terbentuknya gas metana serta pH akhir terlihat menurun, tetapi nilai pH terbaik untuk proses fermentasi biogas berkisar antara 6,6 sampai 7. Bila nilai pH dibawah 6,5 maka produksi biogas akan menurun, apabila nilai pH dibawah 5 maka fermentasi akan terhenti. 
Institution Info

Universitas Bangka Belitung