DETAIL DOCUMENT
Pemanfaatan serat ijuk (Arenga Pinnata) sebagai alternatif pengganti serat kaca (Fiber Glass) untuk pembuatan spoiler pada Mobil Listrik Tarsius X2 Universitas Bangka Belitung
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bangka Belitung
Author
Taufan Leo Widiarto, (NIM. 1010911016)
Subject
TJ Mechanical engineering and machinery 
Datestamp
2018-07-26 07:29:03 
Abstract :
Perkembangan rekayasa teknologi masa kini tidak hanya bertujuan untuk membantu umat manusia, namun juga harus mempertimbangkan aspek lingkungan. Segala hal yang berkaitan dengan ramah lingkungan kini menjadi topik yang sangat menarik. Hal ini juga menuntut adanya perkembangan bahan-bahan komposit yang lebih ramah lingkungan. Serat ijuk merupakan serat alami yang diperoleh dari pohon aren (Arenga Pinnata), dan dapat terdegradasi secara alami serta harganya lebih murah dibanding serat sintetis. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui sifat mekanik komposit berpenguat serat ijuk dengan matrik polyester dengan pengujian tarik dan impak. Pada penelitian ini, pengekstrakan serat ijuk menggunakan sisir kawat yang berfungsi memisahkan serat ijuk dari pelepahnya lalu dilakukan pembersihan dari kotoran. Kemudian melakukan tiga perlakuan terhadap serat ijuk antara lain: serat tanpa rendaman, rendaman dalam larutan NaOH 5% selama 2 jam dan serat dengan rendaman air biasa selama 2 jam. Pembuatan komposit menggunakan metode pengecoran menggunakan cetakan dengan pencampuran resin dan katalis dengan perbandingan campuran 40:1 mengacu pada ASTM D3039 untuk uji tarik dan ASTM D638 untuk uji impak. Selanjutnya dilakukan pencampuran matrik dan serat dengan fraksi massa 60% : 40%. Kemudian dilakukan pengujian tarik dan impak untuk komposit dengan variasi perlakuan tanpa rendaman, rendaman NaOH 2 jam dan rendaman air biasa 2 jam. Hasil pengujian menunjukkan bahwa kekuatan tarik, regangan, kerja patah dan kekuatan impak tertinggi dicapai pada komposit dengan serat ijuk tanpa rendaman. Kekuatan tarik yang didapat sebesar 20,8777 Mpa, regangan sebesar 0,314263 %, kerja patah 18,23 joule dan kekuatan impak sebesar 0,112 joule/mm2 . Faktor-faktor yang mempengaruhi kekuatan komposit ialah daya ikat serat dengan matrik, pendistribusian serat yang merata, dan panjang kritis serat. Hal ini menunjukan bahwa daya ikat antara matrik dan serat yang cukup baik, tetapi sebaran serat pada matrik tidak merata yang mengakibatkan kekuatan tarik komposit yang optimal tidak bisa dicapai. 
Institution Info

Universitas Bangka Belitung