DETAIL DOCUMENT
Pengaruh struktur batuan terhadap proses peledakan batu granit pt mandirikarya makmur di desa Tanjung Gunung kabupaten Bangka Tengah
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bangka Belitung
Author
Juwadi, (NIM. 1031111021)
Subject
TN Mining engineering. Metallurgy 
Datestamp
2019-02-26 07:30:20 
Abstract :
Penambangan batu granit di PT Mandiri Karya Makmur menerapkan sistem quarry, yaitu dengan cara blasting, karena dengan blasting material keras dapat dihancurkan hingga berukuran kecil dan mudah untuk diangkut, dengan target yang diinginkan oleh perusahaan sedikit boulder, sehingga mudah diproses ke tahap selanjutnya, namun aktualnya di lapangan banyak terdapat boulder yang berukuran >75 cm, sehingga perlu dilakukan pengeboran dan peledakan dengan mengacu pada struktur batuan granit dengan tujuan produksi dapat meningkat. Pengukuran struktur kekar pada blok penelitian ini menggunakan metode scanline, garis bentangan sepanjang 36 m pada batuan granit, menghitung nilai Rock Quality Designation (RQD) setiap meter dengan persamaan Priest dan Hudson (1976), menentukan arah peledakan dari strike/dip struktur kekar menggunakan program dip, menghitung geometri peledakan menggunakan teori R.L Ash, menghitung fragmentasi aktual dengan program split desktop dan menghitung fragmentasi dengan teori Kuznetzov (1973) dengan membagi 36 m menjadi tiga segmen. Berdasarkan struktur kekar didapatkan arah umum kekar mayor N 018° E/ 86° dan minor adalah N 280° E/ 87°, maka arah peledakan sebesar N 329° E yang memotong kedua kekar. Semakin tinggi nilai RQD maka waktu penetrasi pemboran semakin lama. Fragmentasi segmen I dengan JPS dan JPO, 50 dan 40 memiliki fragmentasi ukuran <10 cm 24,65 %, ukuran >75 cm 9,93 % dan ukuran 10 cm ? 75 cm sebesar 65,42 %, segmen II dengan JPS dan JPO, 20 dan 30 memiliki fragmentasi ukuran <10 cm 31,60 %, ukuran >75 cm 4,50 % dan ukuran 10 cm ? 75 cm sebesar 64,08 %, sedangkan segmen III memiliki JPS dan JPO, 20 dan 20 memiliki fragmentasi ukuran <10 cm 33,96 %, ukuran >75 cm 3,38 % dan ukuran 10 cm ? 75 cm sebesar 62,66 %. Fragmentasi lebih optimal menggunakan geometri peledakan dari teori R.L Ash dengan nilai burden 2 m, spasi 2,5 m, stemming 1,5 m, sub drilling 0,6 m, kedalaman lubang ledak 5,3 m, tinggi jenjang 4,7 m dan powder coloum 3,8 m menghasilkan fragmentasi peledakan ukuran <10 cm sebesar 13,58 % dan persentase boulder hanya 5,08 % lebih baik dibandingkan geometri aktual yang digunakan sebelumnya boulder 6,01%. 
Institution Info

Universitas Bangka Belitung