Analisis mutu lada putih (Piper nigrum L.) di Kabupaten Bangka Selatan
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bangka Belitung
Author
Selpi Sari, (NIM. 2011411059)
Subject
S Agriculture (General)
Datestamp
2019-03-08 07:09:32
Abstract :
Kabupaten Bangka Selatan merupakan sentra produksi lada putih tertinggi di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung namun kendala yang dihadapi oleh petani dan pemerintah adalah tidak adanya data yang menunjukan mengenai mutu lada putih.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuimutu lada putih di Kabupaten Bangka Selatan dengan berpedoman pada Standar Nasional Indonesia, mengetahui perbedaan kualitas antara varietas LDL dan LDK dan mengetahui pelaksanaan penanganan pasca panen lada petani berdasarkan pedoman GAP IPC. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik purposive sampling dan wawancara. Dengan menetapkan 3 kecamatan, 3 desa per kecamatan dan 6 petani per-desa. Sampel lada pada masing-masing petani responden sebanyak 54 petani (27 petani lada varietas LDL dan 27 petani lada verietas LDK. Variabel yang diamati seperti warna, kadar air, kadar biji enteng, kadar benda asing, kadar warna kehitam-hitaman, kadar cemaran kapang, kadar piperin dan kandungan minyak atsiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas lada putih Bangka Selatan memenuhi syarat mutu II SNI pada semua peubah dan memenuhi syarat mutu I SNI pada kadar air dan kadar cemaran kapang. Berdasarkan uji antara varietas LDL dan LDK tidak menunjukan adanya perbedaan kualitas pada semua peubah, sedangkan terdapat perbedaan kualitas pada peubah kadar piperin dengan nilai kadar piperin yang lebih tinggi. Penanganan pasca panen lada di kalangan petani Bangka Selatan belum sesuai prosedur penanganan pasca panen GAP IPC.
Kabupaten Bangka Selatan merupakan sentra produksi lada putih tertinggi di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung namun kendala yang dihadapi oleh petani dan pemerintah adalah tidak adanya data yang menunjukan mengenai mutu lada putih.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahuimutu lada putih di Kabupaten Bangka Selatan dengan berpedoman pada Standar Nasional Indonesia, mengetahui perbedaan kualitas antara varietas LDL dan LDK dan mengetahui pelaksanaan penanganan pasca panen lada petani berdasarkan pedoman GAP IPC. Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik purposive sampling dan wawancara. Dengan menetapkan 3 kecamatan, 3 desa per kecamatan dan 6 petani per-desa. Sampel lada pada masing-masing petani responden sebanyak 54 petani (27 petani lada varietas LDL dan 27 petani lada verietas LDK. Variabel yang diamati seperti warna, kadar air, kadar biji enteng, kadar benda asing, kadar warna kehitam-hitaman, kadar cemaran kapang, kadar piperin dan kandungan minyak atsiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas lada putih Bangka Selatan memenuhi syarat mutu II SNI pada semua peubah dan memenuhi syarat mutu I SNI pada kadar air dan kadar cemaran kapang. Berdasarkan uji antara varietas LDL dan LDK tidak menunjukan adanya perbedaan kualitas pada semua peubah, sedangkan terdapat perbedaan kualitas pada peubah kadar piperin dengan nilai kadar piperin yang lebih tinggi. Penanganan pasca panen lada di kalangan petani Bangka Selatan belum sesuai prosedur penanganan pasca panen GAP IPC.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
