DETAIL DOCUMENT
Dampak kesenian beripat beregong terhadap perilaku sosial anak-anak di Desa Badau
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bangka Belitung
Author
Restu Singgi, (NIM. 5011611037)
Subject
H Social Sciences (General) 
Datestamp
2023-02-01 04:45:24 
Abstract :
Pulau Belitung merupakan salah satu provinsi dengan sumber kekayaan seperti kesenian budaya yang sangat melimpah. Salah satu daerah yang masih melestarikannya yaitu Desa Badau. Kecamatan Badau memiliki kesenian yaitu kesenian Beripat Beregong. Kesenian ini digunakan untuk acara pernikahan dan maras tahun. Kesenian ini biasanya diikuti orang dewasa dan anak-anak. Kesenian ini untuk menerapkan filosofi kekeluargaan, solidaritas, kerjasama dan menghindari konflik sehingga berpengaruh dalam kehidupan sosial. Perilaku sosial yang ditimbulkan saling membutuhkan dan tidak bisa hidup sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana dampak kesenian beripat beregong terhadap perilaku sosial anak di Desa Badau. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Behavioral Sociology dari B.F. Skinner dan Fungsionalisme Struktural dari Brownislaw Malinoski. BF skinner memaparkan Teori ini memusatkan hubungan antara akibat dari tingkah laku yang terjadi didalam lingkungan aktor dengan tingkah laku aktor. Brownislaw Malinoski menjelaskan secara konteks Antropologi dan konteks kebudayaan bahwa adanya hubungan sosial, interaksi dan komunikasi, didalam kelompok kesenian pada aktifitas kebudayaan. Berdasarkan operasionalisasi Konsep mengedepankan hubungan perilaku sosial dengan kesenian, hubungan kesenian membentuk perilaku sosial dan anak anak menjelaskan perbedaan yang ikut serta dan tidak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini metode kualitatif deskriptif. Informan dalam penelitiain berjumlah 10 orang yang terdiri dari Ketua dan wakil sanggar datuk mayang gersik, anak-anak yang tergabung dalam kesenian, dan dukun kampung desa Badau. Teknik pengumpulan data yang digunanakan obsevasi, wawancara, dan dokumentasi. Sumber data yang digunakan yaitu data primer dan sekunder. Analisis yang dilakukan melalui 3 tahap yaitu reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian ini ditemukan ada dampak positif dan negatif dari kesenian beripat beregong. dampak positif yang didapatkan yaitu terjalin kerja sama, meningkatnya solidaritas dan pertemanan, terjalinnya silaturahmi, terjalinnya kekeluargaan, dan kepercayaan diri menigkat. Dampak negatif yang didapatkan yaitu terjadi kekerasan dan kepercayaan kepada makhluk gaib. Dampak kesenian Beripat Beregong dapat mempengaruhi Perilaku sosial anak di Desa Badau disebabkan karena dampak tersebut anak-anak di Desa Badau lebih aktif dan peduli terhadap sesamanya. Selain itu mereka lebih percaya diri dan dewasa dalam menghadapi masalah dalam kehidupan sosialnya. Selain itu dengan adanya kesenian Beripat Beregong ini membentuk kesadaran anak-anak di Desa Badau untuk mempertahankan dan melestarikan kesenian Ataupun kebudayaan lama yang diwariskan. 
Institution Info

Universitas Bangka Belitung