Institusion
Universitas Bangka Belitung
Author
Candra Jaya, (NIM. 4032221008)
Subject
K Law (General)
Datestamp
2024-10-03 03:02:02
Abstract :
Kebijakan yang diterapkan dalam pemberian sanksi pidana terhadap pelaku penyalahgunaan narkotika bagi diri sendiri saat ini dalam prakteknya lebih banyak di pidana penjara dari pada di rehabilitasi, ini dikarenakan adanya ketidak jelasan pengertian dan status antara pecandu, penyalahgunaan narkotika dan korban penyalahgunaan narkotika serta penggunaan pasal pasal yang seharusnya dikenakan untuk Bandar, pengedar dan kuris narkotika yang ancaman pidana minimal yang tinggi. Hal ini mengakibatkan terjadinya overcrowded di Lapas seluruh Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode penelitian yuridis normatif dengan pendekatan perundang undangan, menggunakan landasan analisis norma hukum positif, Yurisprudensi dan doktrin (pendapat sarjana). Dalam penulisan tesis ini bahwa asas Ultimum Remedium hadir sebagai pilihan atau alat terakhir dalam hukum pidana menolak kriminalisasi dalam penegakkan hukum. Penerapan asas ultimum remedium tercermin pada kebijakan sanksi rehabilitasi bagi penyalahgunaan narkotika bagi diri sendiri. Reformulasi Kebijakan terhadap Penyalahgunaan Narkotika melalui perubahan Undang Undang Narkotika diharapkan penerapan asas ultimum remedium dapat terlaksana dengan baik.