Abstract :
Penelitian ini berfokus pada dinamika konsep diri individu isteri yang direstui
menjadi PSK oleh suaminya. Bagaimana individu-individu PSK ini memaknai
konsep-konsep sosial yang telah mereka kenai dan pahami sebelumnya sebelum
menjadi PSK dan setelah menjadi PSK. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif
dengan desain fenomenologis.
Dalam penelitian ini, penulis melakukan wawancara bebas (tidak terstruktur)
dengan maksud untuk melakukan studi mendalam (indepth study) pengalaman subjek
penelitian. Penelitian ini dilakukan terhadap 4 orang subjek yaitu PSK yang biasa
mangkal di daerah Pasar Enjo Jatinegara. Selain wawancara, dilakukan juga
observasi di daerah Jatinegara dan sekitamya, yang merupakan tempat mangkal PSK
baik PSK perempuan maupun PSK trans seksual.
Dari analisis terhadap hasil wawancara, disimpulkan bahwa : Menjadi PSK
adalah pilihan paling realistis bagi Subjek penelitian karena Jatar belakang
pendidikan yang rendah dan kemampuan yang tidak memadai, sementara mereka
membutuhkan pekerjaan yang menawarkan penghasilan yang besar. Telah terjadi
pergeseran pemaknaan terhadap konsep-konsep sosial yang mereka pahami sebelum
menjadi PSK dan sesudah menjadi PSK, dimana pemahaman konsep-konsep sosial
mereka langgar karena alasan ekonomi. Telah terjadi inkongruensi (ketidaksejajaran)
dalam pemahaman konsep sosial, mereka menganggap apa yang dilakukannya tidak
sepenuhnya salah karena hal itu dilakukan dalam rangka mempertahankan hidup.
Hasil penelitian meyarankan agar masyarakat terlibat dalam mengembalikan
pemahaman PSK terhadap konsep-konsep sosial dengan memberikan sanksi sosial
dan pemahaman agama kepada mereka. Selain itu pemerintah juga perlu turun tangan
untuk menghilangkan tingkat komersial pekerjaan PSK yaitu dengan cara melarang
atau melegalkan /lokalisir prostitusi.