Peran Humas Pusat Komunikasi Publik Dalam Kegiatan Temu Pers Di Kementerian Pekerjaan Umum Periode Januari- Februari 2014
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Bhayangkara Jakarta Raya
Author
Pradiyan, Rizky Putri
Subject
Komunikasi
Datestamp
2021-05-18 05:38:18
Abstract :
Hasil temuan penelitian yaitu peran humas yang dijalankan oleh Humas Pusat Komunikasi Publik (Puskom) sebagai fasilitator komunikasi. Humas Puskom bertindak sebagai perantara, penghubung dan mediator, khususnya sebagai penghubung media, selain demi Jancarnya produksi informasi yang diberikan kepada media, tapi juga mencari dan mengontrol informasi yang dikeluarkan oleh media, serta menjalin hubungan yang baik dengan media melalui kegiatan media relations. Peran ini terlihat pada kegiatan Temu Pers, yang bersifat pertemuan dan diskusi umum antara pihak Kementerian Pekerjaan Umum dengan wartawan, untuk membahas mengenai isu banjir yang melanda wilayah Jakarta. Tahapan proses keija yang dilakukan Humas Puskom dimulai dari perencanaan kegiatan yang terdiri dari analai:sis situasi, perumusan rujuan dan pesan, penentuan target audiens dan media komunikasi yang digunakan, serta perancangan kriteria evaluasi. Kemudian melakukan tahapan pelaksanaan kegiatan pada tanggal 15 dan 22 Januari 2014 serta 13 Februari 2014. Lalu melakukan tahapan evaluasi dengan memonitoring pemberitaan di media massa sebagai tahap akhir. Selain itu, terdapat proses komunikasi yang mengandung unsur who, says what, in which channel dan to whom, yang dilakukan Humas Puskom dalam penyampaian informasi dan data di dalam kegiatan Temu Pers. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif, bekerja dengan data yang diperoleh dari hasil pengamatan laporan kegiatan, wawancara dengan key informan dan informan, dokumentasi foto kegiatan dan studi kepustakaan yang mengacu pada teori. Hasil pengolahan data menyatakan bahwa belum sesuainya perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan, yang terungkap pada tahap evaluasi dan teori terdahulu yang berkaitan dengan proses kerja humas. Hal itu dikarenakan isu banjir yang diangkat dan narasumber yang dihadirkan belum mampu menarik perhatian wartawan, serta kurang tepat cara penyampaian informasi/kebijakan sehingga menyebabkan munculnya nada pemberitaan yang tidak sesuai dengan target yang sudah dirumuskan.
Hasil temuan penelitian yaitu peran humas yang dijalankan oleh Humas Pusat Komunikasi Publik (Puskom) sebagai fasilitator komunikasi. Humas Puskom bertindak sebagai perantara, penghubung dan mediator, khususnya sebagai penghubung media, selain demi Jancarnya produksi informasi yang diberikan kepada media, tapi juga mencari dan mengontrol informasi yang dikeluarkan oleh media, serta menjalin hubungan yang baik dengan media melalui kegiatan media relations. Peran ini terlihat pada kegiatan Temu Pers, yang bersifat pertemuan dan diskusi umum antara pihak Kementerian Pekerjaan Umum dengan wartawan, untuk membahas mengenai isu banjir yang melanda wilayah Jakarta. Tahapan proses keija yang dilakukan Humas Puskom dimulai dari perencanaan kegiatan yang terdiri dari analai:sis situasi, perumusan rujuan dan pesan, penentuan target audiens dan media komunikasi yang digunakan, serta perancangan kriteria evaluasi. Kemudian melakukan tahapan pelaksanaan kegiatan pada tanggal 15 dan 22 Januari 2014 serta 13 Februari 2014. Lalu melakukan tahapan evaluasi dengan memonitoring pemberitaan di media massa sebagai tahap akhir. Selain itu, terdapat proses komunikasi yang mengandung unsur who, says what, in which channel dan to whom, yang dilakukan Humas Puskom dalam penyampaian informasi dan data di dalam kegiatan Temu Pers. Metode yang digunakan adalah metode penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif kualitatif, bekerja dengan data yang diperoleh dari hasil pengamatan laporan kegiatan, wawancara dengan key informan dan informan, dokumentasi foto kegiatan dan studi kepustakaan yang mengacu pada teori. Hasil pengolahan data menyatakan bahwa belum sesuainya perencanaan dengan pelaksanaan kegiatan, yang terungkap pada tahap evaluasi dan teori terdahulu yang berkaitan dengan proses kerja humas. Hal itu dikarenakan isu banjir yang diangkat dan narasumber yang dihadirkan belum mampu menarik perhatian wartawan, serta kurang tepat cara penyampaian informasi/kebijakan sehingga menyebabkan munculnya nada pemberitaan yang tidak sesuai dengan target yang sudah dirumuskan.
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
