DETAIL DOCUMENT
PERAN KELEMBAGAAN DALAM PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI TERDAMPAK PROGRAM PUAP PADA GAPOKTAN MANDIRI DI DESA KUMBANG KECAMATAN MASBAGIK KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Total View This Week10
Institusion
Universitas Gunung Rinjani
Author
Halimah, Indah Nurmalasari
Subject
 
Datestamp
2021-12-14 02:31:25 
Abstract :
Kemiskinan di perdesaan merupakan masalah Nasional yang harus diprioritaskan dalam pembangunan ekonomi berbasis pertanian, karena secara langsung maupun tidak langsung akan berdampak pada pengurangan jumlah penduduk miskin. Permasalahan klasik yang sering didengungkan oleh petani adalah ketidakmampuan dalam pembiayaan dan mengakses sumber permodalan Pengembangan Gapoktan dilatarbelakangi oleh kenyataan kelemahan aksesibilitas petani terhadap berbagai kelembagaan layanan usaha. Program Pengembangan Agribisnis Perdesaan (PUAP) merupakan terobosan dari Kementerian Pertanian untuk menanggulangi kemiskinan dan penciptaan lapangan kerja, sekaligus mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah pusat dan daerah serta kesenjangan antar subsektor. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis Kinerja Gapoktan Mandiri dalam pengelolaan PUAP ditinjau dari aspek organisasi, Aspek pengelolaan dan PUAP, dan Aspek Usaha Agribisnis dan Mengetahui Kendala-kendala yang dihadapi Gapoktan Mandiri dalam pengelolaan program PUAP dan solusi yang dijalankan dalam mengatasi kendala. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sedangkan penentuan lokasi penelitian dilakukan dilakukan secara purposive sample (sengaja) di Desa Masbagik Kabupaten Lombok Timur. Gapoktan Mandiri termasuk berhasil mengelola dana PUAP karena jumlah dana yang dikelola terus mengalami perkembangan. Alat analisis yang digunakan Adalah Customer Satisfaction Index (CSI) dan Importance Performance Analysis (IPA). Berdasarkan analisis IPA kuadran A merupakan prioritas utama yang paling berpengaruh terhadap peran gapoktan. Pada kuadran A “Concentrate Here” menunjukkan faktor atau indikator yang sangat penting, namun memperlihatkan tingkat kepuasan yang rendah menurut anggota Poktan. Pada aspek organisasi indikator yang terdapat pada kuadran A adalah, gapoktan mempunyai rencana kerja, gapoktan melaksanakan RAT tepat waktu, aspek pengelolaan dana indikator yang terdapat pada kuadran A adalah pelaporan yang dibuat pengurus, insentif dan sanksi, aspek usaha agribisnis indikator yang terdapat pada kuadran A adalah adanya peran penyuluh pendamping. Gapoktan perlu meningkatkan peran pada berbagai indikator tersebut dan melakukan perbaikan secara terus menerus agar peran dalam kuadran ini meningkat. 
Institution Info

Universitas Gunung Rinjani