Abstract :
Terung (Solanum melongena L) adalah salah satu jenis sayuran buah yang
termasuk dalam famili solanaceae. Sayuran ini cukup dikenal dan disukai
masyarakat karena memiliki rasa yang cukup enak bila dimakan dalam wujud
sayuran seperti sayur lodeh, sayur asem, semur,dan lalaban. Di Indonesia sendiri
tanaman terung belum banyak diusahakan secara komersil. Para pet ani umumnya
hanya mengusahakan secara sederhana dan terbatas di sekitar tegalan atau sawahsawah tadah hujan dengan hasil yang masih kecil.
Tujuan dari penelit ian ini adalah untuk mengetahui rata-rata pendapatan
dan kelayakan serta kendala yang dialami petani dalam melakukan usahatani
terung di Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur. Metode penelitian yang
digunakan adalah metode deskriptif.. Teknik pengumpulan data yang digunakan
adalah teknik survey. sedangkan analisis data menggunakan R/C ratio.
Lokasi penelitian ditentukan secara purposive sampling (sengaja) dengan
pertimbangan bahwa Kecamatan Suralaga merupakan salah satu sentra komoditi
sayuran terung. Penentuan responden dilakukan secara quota sampling dengan
menenapakan 30 orang petani sebagai responden. Sedangkan untuk menetukan
jumlah responden menggunakan metode proporsional random sampling. Jenis
data dalam penelitian ini menggunakan data kualitatif dan data kuantitatif.
Sedangkan sumber data penelitian ini menggunkan data sekunder dan primer.
Hasil dari penelitian ini yaitu total biaya rata-rata usahatani terung di
Kecamatan Suralaga adalah Rp 8.284.836/LLG dengan biaya rata-rata
perhektarnya sebanyak Rp 70.810.561. Sedangkan rata-rata penerimaan yang
diperoleh sebesar Rp 9.791.222/LLG dengan rata-rata perhektar sebesar
Rp 83.685.660, Sehingga pendapatan yang diperoleh sebanyak Rp 1.506.386/LLG
dengan rata-rata perhektar sebesar Rp 12.875.099. Nilai R/C Ratio yang diperoleh
adalah 1,2 yang mengartikan bahwa usahatani terung di Kecamatan Suralaga
Kabupaten Lombok Timur layak untuk diuahakan. Ada beberapa kendala yang
dihadapi oleh petani terung yaitu langka dan mahalnya harga pupuk, perubahan
cuaca yang tidak menentu dan pembasmian hama penyakit pada terung yang
semakin sulit.