Abstract :
Partisipasi wanita saat ini bukan sekadar menuntut persamaan hak tetapi
juga menyatakan fungsinya mempunyai arti bagi pembangunan dalam masyarakat
di Indonesia. Secara umum alasan perempuan bekerja adalah untuk membantu
ekonomi keluarga. Keadaan perekonomian yang semakin tidak menentu, hargaharga kebutuhan pokok yang semakin meningkat, pendapatan keluarga yang
cenderung tidak meningkat akan berakibat pada terganggunya stabilitas
perekonomian keluarga. Kondisi inilah yang mendorong ibu rumah tangga yang
sebelumnya hanya menekuni sektor domestik (mengurus rumah tangga),
kemudian ikut berpartisipasi di sektor publik dengan ikut serta menopang
perekonomian keluarga. Sebagai tenaga kerja wanita dalam keluarga, umumnya
ibu rumah tangga cenderung memilih bekerja di sektor informal. Hal ini dilakukan
agar dapat membagi waktu antara pekerjaan dan keluarga.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pendapatan dan seberapa
besar sumbangan hasil mengupas kemiri terhadap pendapatan ibu rumah untuk
menunjang ekonomi keluarga di Desa Pengadangan Kecamatan Pringgasela
Kabupaten Lombok Timur
Penelitian ini menggunakan metode studi kasus (case study) yaitu studi
kasus merupakan metode yang menjelaskan jenis penelitian mengenai suatu objek
tertentu selama kurun waktu tertentu atau fenomena yang ditentukan pada suatu
tempat yang belum tentu sama dengan daerah lain. Teknik penelitian yang
digunakan dalam penelitian ini yaitu teknik wawancara yang berpedoman pada
kuesioner. Penentuan daerah penelitian dilakukan dengan sengaja (purposive
sampling) berdasarkan pertimbangan bahwa di lokasi penelitian yaitu Desa
Pengadangan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur terdapat usaha
pengolah kemiri.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata dalam setahun ibu rumah
tangga mampu mengupas kemiri sebanyak 282 kg perbulan seharga Rp. 1.500/kg.
rata-rata pendapatan per bulannya sebesar Rp. 374.022. Kontribusi pendapatan ibu
rumah tangga pengupas Kemiri dalam menunjang ekonomi keluarga sebesar
53,27% dan dapat diambil kesimpulan bahwa kontirbusi hasil mengupas kemiri
dalam menunjang ekonomi keluarga cukup besar, yaitu ≥ 50%.