Abstract :
Cabai rawit merupakan salah satu bahan baku yang dibutuhkan secara
berkesinambungan. Karena merupakan bahan pangan yang dikonsumsi setiap
saat, maka cabai akan dibutuhkan dengan jumlah yang semakin meningkat seiring
dengan jumlah penduduk dan perekonomian nasional. Pola permintaan cabai rawit
relatif tetap sepanjang waktu, sedangkan produksi berkaitan dengan musim tanam.
Konsep Break Event Point dapat membantu petani dalam menentukan laba
dan pengendalian aktivitas usaha sehingga kerugian dapat diminimalkan,
disamping itu petani dapat mengetahui jumlah produksi/penjualan yang harus
dicapai dan harga jual yang harus dietapkan sehingga impas atau tidak rugi tidak
untung.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui titik impas (Break
Event Point) usahatani cabai rawit di Kabupaten Lombok Timur dan untuk
mengetahui faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap jumlah produksi
cabai rawit di Kabupaten Lombok Timur.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik
angket/kuesioner dan teknik wawancara langsung. Penentuan lokasi dilakukan
dengan cara Purpossive Sampling (sengaja) pada tiga kecamatan yaitu kecamatan
Suralaga, kecamatan Labuan Haji dan kecamatan Selong dengan pertimbangan
bahwa tiga kecamatan tersebut merupakan daerah produksi terbanyak di
Kabupaten Lombok Timur. Jumlah responden sebanyak 30 orang yang ditentukan
secara Quota Sampling. Penentuan responden pada masing-masing kecamatan
sampel ditetapkan secara Proporsional Random Sampling.
Titik Impas (Break Event Point (BEP)) usahatani cabai rawit di Kabupaten
lombok timur dalam satuan unit adalah 477,09 Kg/LLG atau 2.286,40 Kg/Ha
dengan titik impas (BEP) rupiah adalah Rp.11.275.837/LLG dan
Rp.54.037.556/Ha. BEP harga jual dengan produksi riil adalah
Rp.11.226/Kg/LLG atau 11.228/Kg/Ha sedangkan BEP harga jual dengan BEP
unit adalah Rp.23.650.
Berdasarkan Uji F, F tabel > F hit (528.084 > 0,2), artinya seluruh variabel
berpengaruh secara simultan terhadap produksi cabai rawit di Kabupaten Lombok
Timur. Secara parsial, Faktor produksi yang berpengaruh dalam usahatani cabai
rawit di Kabupaten Lombok Timur adalah luas lahan (X1), bibit (X2) dan pupuk
(X3).