DETAIL DOCUMENT
PENETAPAN BREAK EVENT POINT (BEP) USAHA TANI CABAI RAWIT (Capsicum frustescens L.) DI KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Total View This Week9
Institusion
Universitas Gunung Rinjani
Author
Huzaepah, Siti
Subject
 
Datestamp
2022-01-13 08:55:25 
Abstract :
Cabai rawit merupakan salah satu bahan baku yang dibutuhkan secara berkesinambungan. Karena merupakan bahan pangan yang dikonsumsi setiap saat, maka cabai akan dibutuhkan dengan jumlah yang semakin meningkat seiring dengan jumlah penduduk dan perekonomian nasional. Pola permintaan cabai rawit relatif tetap sepanjang waktu, sedangkan produksi berkaitan dengan musim tanam. Konsep Break Event Point dapat membantu petani dalam menentukan laba dan pengendalian aktivitas usaha sehingga kerugian dapat diminimalkan, disamping itu petani dapat mengetahui jumlah produksi/penjualan yang harus dicapai dan harga jual yang harus dietapkan sehingga impas atau tidak rugi tidak untung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui titik impas (Break Event Point) usahatani cabai rawit di Kabupaten Lombok Timur dan untuk mengetahui faktor produksi yang paling berpengaruh terhadap jumlah produksi cabai rawit di Kabupaten Lombok Timur. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik angket/kuesioner dan teknik wawancara langsung. Penentuan lokasi dilakukan dengan cara Purpossive Sampling (sengaja) pada tiga kecamatan yaitu kecamatan Suralaga, kecamatan Labuan Haji dan kecamatan Selong dengan pertimbangan bahwa tiga kecamatan tersebut merupakan daerah produksi terbanyak di Kabupaten Lombok Timur. Jumlah responden sebanyak 30 orang yang ditentukan secara Quota Sampling. Penentuan responden pada masing-masing kecamatan sampel ditetapkan secara Proporsional Random Sampling. Titik Impas (Break Event Point (BEP)) usahatani cabai rawit di Kabupaten lombok timur dalam satuan unit adalah 477,09 Kg/LLG atau 2.286,40 Kg/Ha dengan titik impas (BEP) rupiah adalah Rp.11.275.837/LLG dan Rp.54.037.556/Ha. BEP harga jual dengan produksi riil adalah Rp.11.226/Kg/LLG atau 11.228/Kg/Ha sedangkan BEP harga jual dengan BEP unit adalah Rp.23.650. Berdasarkan Uji F, F tabel > F hit (528.084 > 0,2), artinya seluruh variabel berpengaruh secara simultan terhadap produksi cabai rawit di Kabupaten Lombok Timur. Secara parsial, Faktor produksi yang berpengaruh dalam usahatani cabai rawit di Kabupaten Lombok Timur adalah luas lahan (X1), bibit (X2) dan pupuk (X3). 
Institution Info

Universitas Gunung Rinjani