Abstract :
Pelaksanaan kegiatan dalam kawasan hutan, dilaksanakan melalui pola
HKm sesuai SK Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 677/Kpts-II/1998 jo. SK
Menteri Kehutanan No. 31/Kpts-II/2001, y aitu pengelolaan HKm melalui
pengembangan kelembagaan y ang mandiri dan mengakar di masy arakat dengan
didukung oleh hutan y ang potensi lestari dalam satu kesatuan sistem HKm (Dinas
Kehutanan dan Perkebunan L ombok Timur, 2001). Tujuan umum dari penelitian
ini adalah untuk mengetahui perubahan keadaan sosial ekonomi masy arakat
peserta program HKm. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui besar pendapatan petani y ang ikut program HKm dan y ang tidak ikut
program HKm di Kecamatan Sambelia. Tujuan y ang kedua adalah untuk
mengetahui dampak program HKm terhadap kelembagaan petani peserta program
HKm di Kecamatan Sambelia. Dan tujuan ketiga adalah untuk mengetahui
masalah dan harapan petani peserta program HKm di Kecamatan Sambelia.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif y aitu suatu metode dalam meneliti
status sekelompok manusia, suatu objek, suatu set kondisi, suatu sistem pemikiran
ataupun suatu kelas peristiwa pada masa sekarang. Berdasarkan pengamatan dan
hasil pembahasan tentang dampak pengembangan Program Hutan
Kemasy arakatan (HKm) yang dilakukan di Kecamatan Sambelia Kabupaten
Lombok Timur, maka dapat disimpulkan bahwa rata-rata pendapatan petani y ang
mengikuti program HKm adalah sebesar Rp. 3.036.382, -. dan untuk petani y ang
tidak mengikuti program HKm adalah sebesar Rp. 5.920.000, -. Hal ini
memberikan gambaran bahwa selisih pendapatan petani baik y ang ikut dan y ang
tidak ikut program HKm terjadi karna pengaruh kebebasan mengembangkan
berbagai jenis usaha y ang dilakukan oleh para petani y ang tidak ikut program
HKm sementara y ang ikut program HKm tidak memiliki jenis pendapatan
tambahan lainny a. Hal ini membuktikan bahwa program HKm tidak begitu
memberikan dampak y ang tidak si gnifikan terhadap pendapatan masy arakat di
Kecamatan Sambelia. Pengembangan Hutan Kemasy arakatan berdampak ny ata
terhadap pengembangan kelembagaan lokal di Kecamatan Sambelia y ang ditandai
dengan adany a Koperasi Wana L estari, aktifnya anggota kelompok tani dan
bertambahny a kegiatan-kegiatan kelompok tani. Kendala-kendala y ang dihadapi
pesanggem antara lain masalah hama peny akit, masalah transportasi, terjadi
pencurian dan kurangnya modal usaha. Oleh karena itu, petani berharap adanya
bantuan modal, bantuan saprodi dan alat -alat pertanian, adanya pengamanan oleh
polisi hutan beserta masyarakat