DETAIL DOCUMENT
ANALISIS PENDAPATAN USAHATANI UBI KAYU (Manihot esculenta)DI KECAMATAN SURALAGA KABUPATEN LOMBOK TIMUR
Total View This Week0
Institusion
Universitas Gunung Rinjani
Author
Muid, Abdul
Subject
 
Datestamp
2021-11-30 07:03:28 
Abstract :
Komoditas ubi kayu merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang dikembangkan di Kabupaten Lombok Timur khususnya di Kecamatan Suralaga karena mempunyai ekonomi yang cukup tinggi. Menurut data Badan Pusat Statistik Lombok Timur Tahun 2019, Kecamatan Suralaga merupakan salah satu kecamatan yang memiliki luas panen ubi kayu terluas ketiga di Kabupaten Lombok Timur dengan luas panen yaitu 77 ha dan jumlah produksi 1.737 ton dan produktivitas 22,56 ton/hektar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pendapatan, mengetahui tingkat kelayakan dan kendala-kendala dalam usahatani ubi kayu di Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019. Penelitian ini dilaksanakan di tiga desa yaitu Desa Anjani, Desa Bagik Payung Timur dan Desa Dames Damai, yang ditentukan secara purposive samplingdengan jumlah petani responden ditentukan secara proporsional random sampling yaitu, Desa Anjani 14 petani responden, Desa Bagik Payung Timur 10 petani responden dan Desa Dames Damai 6 petani responden. Analisa data dilakukan dengan rumus II = TR – TC dan R/C Ratio. Dari hasil penelitian ini diperoleh data rata-rata pendpatan petani respondenn sebesar Rp. 5.017.390,80 per luas lahan garapan atau Rp. 11.814.892/Hektar dengan nilai R/C Ratio Rp. 1,66. Tingginya pendapatan petani responden disebabkan oleh produksi yang cukup tinggi yaitu 4.250 per luas lahan garapan atau 10.007,84 per hektar. Usahatani ubi kayu di Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019 layak untuk diusahakan bila dilihat dariR/C Ratio yaitu 1,66 yang artinya setiap pengeluaran Rp 1 maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp. 1,66 atau memperoleh penerimaan sebesar Rp. 0,66 dengan kata lain, jika menginvestasi uang Rp. 1.660.000 atau memperoleh pendapatan sebesar Rp.660.000. Kendala yang dihadapi petani responden yang palingbanyak adalah dari kurangnya modal sebanyak 15 orang (50%), mengalami tingkat kesuburan tanah rendah 8 orang (26,66%) dan yang mengalami kendala harga penjualan 7 orang (23,33%). 
Institution Info

Universitas Gunung Rinjani