Abstract :
Komoditas ubi kayu merupakan salah satu jenis tanaman pangan yang
dikembangkan di Kabupaten Lombok Timur khususnya di Kecamatan Suralaga
karena mempunyai ekonomi yang cukup tinggi. Menurut data Badan Pusat
Statistik Lombok Timur Tahun 2019, Kecamatan Suralaga merupakan salah satu
kecamatan yang memiliki luas panen ubi kayu terluas ketiga di Kabupaten
Lombok Timur dengan luas panen yaitu 77 ha dan jumlah produksi 1.737 ton dan
produktivitas 22,56 ton/hektar. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat
pendapatan, mengetahui tingkat kelayakan dan kendala-kendala dalam usahatani
ubi kayu di Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur Tahun 2019.
Penelitian ini dilaksanakan di tiga desa yaitu Desa Anjani, Desa Bagik
Payung Timur dan Desa Dames Damai, yang ditentukan secara purposive
samplingdengan jumlah petani responden ditentukan secara proporsional random
sampling yaitu, Desa Anjani 14 petani responden, Desa Bagik Payung Timur 10
petani responden dan Desa Dames Damai 6 petani responden.
Analisa data dilakukan dengan rumus II = TR – TC dan R/C Ratio. Dari
hasil penelitian ini diperoleh data rata-rata pendpatan petani respondenn sebesar
Rp. 5.017.390,80 per luas lahan garapan atau Rp. 11.814.892/Hektar dengan nilai
R/C Ratio Rp. 1,66. Tingginya pendapatan petani responden disebabkan oleh
produksi yang cukup tinggi yaitu 4.250 per luas lahan garapan atau 10.007,84 per
hektar.
Usahatani ubi kayu di Kecamatan Suralaga Kabupaten Lombok Timur
Tahun 2019 layak untuk diusahakan bila dilihat dariR/C Ratio yaitu 1,66 yang
artinya setiap pengeluaran Rp 1 maka akan memperoleh penerimaan sebesar Rp.
1,66 atau memperoleh penerimaan sebesar Rp. 0,66 dengan kata lain, jika
menginvestasi uang Rp. 1.660.000 atau memperoleh pendapatan sebesar
Rp.660.000.
Kendala yang dihadapi petani responden yang palingbanyak adalah dari
kurangnya modal sebanyak 15 orang (50%), mengalami tingkat kesuburan tanah
rendah 8 orang (26,66%) dan yang mengalami kendala harga penjualan 7 orang
(23,33%).