Abstract :
Pariwisata adalah salah satu mesin penggerak perekonomian dunia yang terbukti
mampu memberikan kontribusi terhadap kemakmuran sebuah negara. Ketika
pariwisata direncanakan dengan baik, mestinya akan dapat memberikan manfaat
bagi masyarakat pada sebuah destinasi. Keberhasilan pariwisata terlihat dari
penerimaan pemerintah dari sektor ini dapat mendorong sektor lainnya untuk
berkembang. Indikator keberhasilan pariwisata yang paling mudah untuk diamati
adalah bertambahnya jumlah kedatangan wisatawan dari periode keperiode.
Kendala dalam pariwisata adalah fasilitas yang kurang memadai seperti jalan
menuju tempat wisata. Pemerintah dapat membuat kebijakan untuk memfokuskan
sektor pariwisata agar lebih unggul dan dapat terus mengembangkan serta
meningkatkan sektor tersebut untuk mampu berdaya saing dengan provinsi
lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah sektor pariwisata
adalah sektor yang berpotensi, sektor yang berdaya saing dan sektor yang
berpotensi serta berdaya saing. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan
pendekatan kualitatif dengan analisis deskriptif menggunakan rumus shift share
dan location quotient, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hasil analisis
sektor pariwisata dari shift share dengan komponen komopetitif di Provinsi
Sumatera Utara tidak berdaya saing karena mendapatkan nilai negatif yaitu Rp. -
4.700,30 miliar.. Sedangkan untuk hasil analisis location quotient menunjukkan
bahwa sektor pariwisata termasuk sektor potensial dengan hasil LQ 1,96. Jadi,
sektor pariwisata merupakan sektor potensial di Provinsi Sumatera Utara namun
bukan sektor yang mampu berdaya saing dengan provinsi lainnya yang ada di
Indonesia dengan nilai location quotient yaitu 1,96 dan nilai negatif dari analisis
shift share Rp.-4.700,30 miliar.