Abstract :
Penelitian ini mengkaji manajemen pembelajaran. Obyek utama penelitian
ini dipusatkan pada Dayah Darussa?adah Pusat Teupin Raya, kecamatan
Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie, yaitu sebuah dayah yang memiliki keunikan
dengan usia lebih kurang 50 tahun dayah ini telah memiliki 120 cabang dan
ranting yang tersebar di Aceh dan luar Aceh, dengan manajemen yang dimiliki
oleh Dayah Darussa?adah ini sudah mampu membuat lembaga ini sangat
berkembang dan banyak diminati oleh masyarakat baik di dalam maupun luar
Aceh, terbukti dengan jumlah thalib aktif dan Alumni secara keseluruhan
sekarang lebih kurang berjumlah 120.000 (seratus dua puluh ribu) orang thalib
beserta alumninya. Dan alumninya juga telah tersebar diberbagai bidang profesi.
Penelitian ini mencoba untuk melihat fenomena tentang manajemen
pembelajaran yang dijalankan pada Dayah Darussa?adah Pusat Teupin Raya,
Kecamatan Glumpang Tiga, Kabupaten Pidie. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kualitatif melalui rancangan model studi kasus. Teknik pengumpulan
data dilakukan melalui: (1) wawancara mendalam; (2) observasi partisipan; (3)
studi dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan dengan cara: reduksi data,
penyajian data, dan penarikan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: Pertama, Perencanaan
pembelajaran meliputi: Rapat pimpinan dengan dewan guru, membuat jadwal
pengajaran, alokasi waktu, materi pembelajaran, program tahunan dan semester.
Merencanakan sarana prasarana yang layak, media belajar, dan masa
pembelajaran selama tujuh tahun. Kurikulum pembelajaran didasari pada kajian
kitab kuning yaitu ilmu Tahuhid, ilmu, fikih, ilmu tasawuf, ilmu mantiq, ilmu
balaghah, ilmu tafsir, ilmu alat dan ilmu falak. Kedua, Pelaksanaan pembelajaran
meliputi, kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan akhir, materi pelajaran
yang telah direncanakan, metode pembelajaran yang digunakan; metode hafalan,
soragan, bodogan, demonstrasi, bahatsul masail (diskusi) dan metode ceramah.
media pembelajaran yang dipakai; papan tulis, perpustakaan, mimbar dakwah,
buku-buku, layar infokus, alat peraga dan sebagainya. Ketiga, Pengorganisasian
pembelajaran meliputi, urutan materi pelajaran didasari pada susunan bab dalam
kitab, kajian dimulai dari kitab matan, dilanjutkan dengan kitab pensyarah. Kelas
dibatasi 15 hingga 20 thalib agar tercapai kondisi optimal. Sebelum mengajar
guru merancang, dan mempersiapkan materi yang akan disampaikan kepada
thalib. memilih metode yang tepat sesuai dengan materi dan jenjang kelas.
Keempat, Pengkoordinasian pembelajaran meliputi koordinasi pimpinan dengan
guru, koordinasi antar guru, koordinasi antar materi pelajaran dan koordinasi guru
dengan orang tua thalib. Kelima, Evaluasi pembelajaran menggunakan penilaian
proses dan Penilaian hasil yaitu penilaian tengah semester dan akhir semester,
Keenam, Supervisi pembelajaran meliputi: bantuan, pendampingan dan remedial.