Institusion
Universitas Islam Negeri Sumatera Utara Medan
Author
Siregar, Nuria Sahan
Subject
2X7.32 Tingkat Ibtidaiyah dan bustanul athfal/taman kanak-kanak
Datestamp
2020-11-13 06:05:11
Abstract :
Pembelajaran hendaknya mempunyai tujuan untuk membangun kompetensi anak didik
seutuhnya yang mencakup tiga aspek kompetensi dalam dirinya. Pendekatan saintifik mencakup
pengembangan ranah sikap, pengetahuan dan keterampilan. Implementasi pendekatan saintifik
dapat meningkatkan rasa keingintahuan, keterampilan dan komunikasi. Oleh sebab itu perlu
pemahaman tentang apa pendekatan saintifik serta bagaimana implementasinya dalam
pembelajaran khususnya IPA.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana prosedur pendekatan saintifik,
media apa saja yang digunakan serta mengkaji kesulitan dalam menerapkan pendekatan saintifik
pada pembelajaran IPA di MIN 3 Kota Medan.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode fenomonologis.
Informan penelitian ini yaitu guru, siswa kelas VI dan kepala sekolah. Metode pengumpulan data
menggunakan wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data melalui proses teknik
analisis data model interaktif Miles dan Huberman terdiri dari: Reduksi data, penyajian data dan
penarikan kesimpulan. Keabsahan data menggunakan teknik triangulasi.
Hasil penelitian menunjukkan: (1) Pelaksanaan implementasi pendekatan saintifik pada
pembelajaran IPA di MIN 3 Kota Medan. Guru sudah melakukan proses pembelajaran sesuai
dengan prosedur yang telah ditetapkan dimulai dari mengamati, menya, mencoba, menalar dan
mengkomunikasikan. (2) Media pembelajaran yang digunakan oleh guru disesuaikan dengan
tema atau materi yang akan diajarkan kepada siswa. Guru menggunakan beberapa macam media
seperti media audio, visual dan audio-visual. Biasanya media pembelajaran diambil dari media
elektronik, media cetak, dan yang paling sering digunakan adalah bahan atau benda-benda yang
ada di lingkungan sekitar. (3) Kendala yang dihadapi guru adalah terlalu padatnya materi yang
ada dalam setiap tema sehingga waktu yang sudah ditetapkan dirasa kurang cukup oleh guru.
Sarana dan prasarana yang masih kurang serta daya fikir anak-anak yang berbeda-beda juga
menjadi suatu kesulitan dalam pelaksanaan pendekatan saintifik pada pembelajaran khususnya
pelajaran IPA.