Abstract :
Kabupaten Asahan adalah salah satu Kabupaten yang berada di Sumatera Utara.
Banyak masyarakat kabupaten Asahan yang sulit mendapatkan pekerjaan di daerah
asal sehingga memutuskan untuk menjadi TKI. Namun, ada beberapa masalah yang
menjadi faktor kecenderungan masyarakat sehingga menyebabkan mereka hendak
menjadi TKI. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh pendidikan
dan pendapatan terhadap minat menjadi TKI. Populasi dalam penelitian ini adalah
jumlah masyarakat Kabupaten Asahan yang mendaftar menjadi TKI pada tahun 2019.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan data primer yang
dilakukan dengan menyebarkan kuisioner. Jumlah sampel pada penelitian ini
sebanyak 90 orang. Berdasarkan uji SPSS secara parsial dapat disimpulkan bahwa
variabel pendidikan (X1) memiliki nilai thitung 2,029 yang lebih besar daripada nilai
ttabel 1,987, variabel pendapatan (X2) memiliki nilai thitung 2,250 yang lebih besar
daripada nilai ttabel 1,987. Dari hasil uji parsial ini dinyakatan bahwa pendidikan dan
pendapatan berpengaruh signifikan terhadap minat masyarakat menjadi TKI. Dan
hasil uji SPSS secara simultan dapat disimpulkan bahwa variabel pendidikan dan
variabel pendapatan secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap minat menjadi TKI. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Nur Fawaid bahwa Pendidikan berpengaruh terhadap Minat Masyarakat Menjadi
TKI, dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan Imron Nopa Setya bahwa
pendapatan mempengaruhi Minat Menjadi TKI. Hasil penelitian ini juga sejalan
dengan Teori yang dikemukakan oleh Todaro dimana semakin tinggi pendidikan
seseorang maka semakin tinggi keinginan untuk melakukan migrasi dan teori Todaro
yang mengatakan bahwa sesuatu yang mendorong seseorang untuk melakukan
migrasi ialah perbedaan pendapatan.