DETAIL DOCUMENT
Analisis Usaha dan Nilai Tambah Beberapa Produk Agroindustri Berbahan Baku Pati Sagu di Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan Meranti
Total View This Week0
Institusion
Universitas Islam Riau
Author
Arip, Komarudin
Subject
HD Industries. Land use. Labor 
Datestamp
2018-12-17 09:44:45 
Abstract :
Agroindustri merupakan suatu usaha yang dapat meningkatkan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja yang sekaligus menciptakan permintaan masyarakat. Agroindustri juga memberikan kontribusi terhadap ekonomi daerah dan sumber pendapatan masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis: (1)Karakteristik pengrajin dan profil usaha beberapa produk olahan agrondustri pati sagu, (2) Penggunaan bahan baku, bahan penunjang dan proses produksi beberapa produk olahan agroindustri pati sagu, dan (3) Biaya, pendapatan, efisiensi, dan nilai tambah dari beberapa produk olahan agroindustri pati sagu. Penelitian ini dilaksanakan selama enam bulan, yaitu dari bulan Januari sampai bulan Juni 2018. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, dan jumlah sampel sebanyak 20 pengrajin. Hasil penelitian menunjukan bahwa karakteristik pengrajin mie sagu, kerupuk sagu, sagu rendang dan sagu lemak meliputi: Umur tergolong produktif dengan rata-rata 48,25 tahun. Pendidikan tertinggi adalah pengrajin mie sagu yaitu tingkat SMA dengan lama pendidikan 11,60 tahun. Pengalaman berusaha tertinggi dengan rata-rata 13,80 tahun,pada usaha mie sagu. Jumlah tanggungan keluarga dengan rata-rata 5 jiwa. Usaha mie sagu, kerupuk sagu, sagu rendang dan sagu lemak di Kecamatan Tebing Tinggi merupakan industri rumah tangga dan proses produksinya masih sederhana. Penggunaan bahan baku diperoleh dari pengusaha sagu basah dan pasar untuk bahan penunjang dapat diperoleh dari toko-toko atau pasar terdekat. Teknologi yang digunakan masih bersifat semi mekanis yang tergolong sederhana. Penggunaan bahan baku per proses produksi (satu minggu) untuk mie sagu sebanyak 868,00 kg, menghasilkan produk sebanyak 1.358,00 kg. Penggunaan bahan baku kerupuk sagu sebanyak 81,60 kg produksi sebanyak 59,40 kg, Penggunaan bahan baku sagu rendang sebanyak 441,00 kg menghasilkan produk sebanyak 268,80 kg. dan penggunaan bahan baku sagu lemak sebanyak 68,60 menghasilkan produk sebanyak 54,60kg. Total biaya yang dikeluarkan oleh pengrajin mie sagu sebesar Rp, 6.952.676/proses produksi, kerupuk sagu sebesar Rp, 832.398/proses produksi, sagu rendang sebesar Rp, 2.677.468/proses produksi dan sagu lemak sebesar Rp, 991.431/proses produksi. RCR yang diperoleh pengrajin mie sagu sebesar 1,56, kerupuk sagu 1,64, sagu rendang 1,20 dan sagu lemak 1,10. Nilai tambah yang tertinggi diperoleh dari pengolahan sagu lemak sebesar Rp, 10.847,00/kg dari nilai produksi dan nilai tambah yang terendah adalah pada pengolahan sagu rendang sebesar Rp, 2.308,21/kg dari nilai produksi. Kata Kunci: Agroindustri, Nilai Tambah, Pati Sagu, Mie Sagu, Kerupuk Sagu, Sagu Rendang dan Sagu Lemak 
Institution Info

Universitas Islam Riau