Abstract :
Pulau Tidung merupakan daerah terpencil yang jauh dari perkotaan yang terletak di Kepulauan Seribu Selatan, DKI Jakarta. Sumber utama energi listrik di Pulau Tidung adalah sistem yang dipasok oleh PT. PLN melalui kabel bawah laut, di mana bahan bakar fosil masih digunakan untuk menghasilkan listrik. Penelitian ini bertujuan untuk mengintegrasikan bahan bakar fosil solar dengan PLTD sebagai sistem produksi hibrida untuk menciptakan energi di Pulau Tidung dengan memasok bahan bakar PLTD ke Pulau Tidung. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji kelayakan teknis dan ekonomis PLTH menggunakan aplikasi HOMER. Berdasarkan hasil simulasi, diketahui bahwa PLTH (PLTS, PLTD, Grid PLN) secara teknis memungkinkan untuk digunakan. PLTH dapat menghasilkan daya 261.967 kWh per tahun, dimana kebutuhan listrik di Pulau Tidung sebesar 43.800 kWh/tahun. Setelah PLTD dihibrid dengan PLTS, persentase pembebanan pada sistem hibrid adalah pembebanan 75,9% (198.942 kWh/tahun) dari PLTS, pembebanan 0,667% (1.747 kWh/tahun) dari PLTD dan pembebanan 23,4% (61.279 kWh/tahun) dari Grid PLN. Dari segi ekonomi, NPC PLTH yang direncanakan di Pulau Tidung Rp.3.972.953.000 lebih rendah dibandingkan PLTD + Grid PLN sebelum dihibrid ke PLTS, yaitu Rp.11.684.970.000. Sementara itu LCOE PLTH yang direncanakan di Pulau Tidung lebih rendah dibandingkan PLTD + Grid PLN di Pulau Tidung, yaitu Rp.1.671,72/kWh untuk PLTH dan Rp.13.193,80/kWh pada PLTD + Grid PLN, sehingga dapat dikatakan bahwa PLTH yang direncanakan di Pulau Tidung lebih layak dioperasikan dibandingkan PLTD + Grid PLN karena dari segi ekonomi dan biaya yang dikeluarkan lebih murah dibandingkan PLTD + Grid PLN.
Kata Kunci : Energi Listrik, Ekonomi, PLTH, PLTS, PLTD, Homer./ Tidung Island is a remote area far from urban areas located in the South Thousand Islands, DKI Jakarta. The main source of electrical energy in Tidung Island is the system supplied by PT. PLN through submarine cables, where fossil fuels are still used to generate electricity. This study aims to integrate fossil fuel diesel with PLTD as a hybrid production system to create energy on Tidung Island by supplying PLTD fuel to Tidung Island. Therefore, the purpose of this study is to test the technical and economic feasibility of PLTH using the HOMER application. Based on the simulation results, it is known that PLTH (PLTS, PLTD, Grid PLN) is technically possible to use. PLTH can produce 261,967 kWh of power per year, where the electricity demand on Tidung Island is 43,800 kWh/year. After PLTD was hybridized with PLTS, the percentage of loading on the hybrid system was 75.9% (198,942 kWh/year) from PLTS, 0.667% (1,747 kWh/year) from PLTD and 23.4% (61,279 kWh/year) from PLTD. PLN Grid. From an economic point of view, the planned NPC of PLTH on Tidung Island is Rp.3,972,953 000 lower than PLTD + Grid PLN before being hybridized to PLTS, which is
Rp.11,684,970,000. Meanwhile, the LCOE of PLTH planned for Tidung Island is lower than that of PLTD + PLN Grid on Tidung Island, which is Rp.1,671.72/kWh for PLTH and Rp.13,193.80/kWh for PLTD + Grid PLN, so it can be said that the PLTH It is planned that Tidung Island is more feasible to operate than PLTD + PLN Grid because from an economic point of view and the costs incurred are cheaper than PLTD + PLN Grid.
Keyword: Electrical Energy, Economy, PLTH, PLTS, PLTD, Homer.