Abstract :
This research was constructed around the writer's interest in the relationship
between metaphor and translation, especially the comparison of metaphor
translation. This research aims to know the comparison of metaphor translation
strategies used by the translator and Youtube in the king?s speech film. This study
employed the descriptive qualitative method. The data gathered is in the form of
subtitles that contains metaphor. The writer collected data using note-taking
strategy. The acquired data was then analyzed using Ullman's theory in
(Azizah,2019) and Larson's theory (1984) to identify types of metaphor, and then
Newmark's theory (2001) to analyze mataphor translation strategy. Furthermore,
overview data is shown through table and complete descriptive. In accordance
with the research findings, sixteen data have metaphorical concepts. Six are
anthropomorphic, five are dead, four are concrete to abstract metaphor, and one is
live metaphor. This research also shows that just three of Newmark's (2001) seven
metaphor translation strategies are employed by translators and YouTube,
reproducing the same image in the TL, replacing the image in the SL with a
standard TL image, and deletion. The translator utilizes reproducing the same
image in the TL ten times, five times by replacing the image in the SL with a
standard TL image, and one deletion. YouTube reproducing the same image in the
TL thirteen times and three times replacing the image in the SL with a standard
TL image. This research shows that, while the results of the two translations
differ, translators and YouTube tend to employ the same strategy.
Keywords: comparison translation, metaphor, translation strategy./ Penelitian ini disusun berdasarkan rasa ingin tahu penulis tentang hubungan
metafora dan terjemahan, secara spesifik perbandingan penerjemahan metafora.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan strategi
penerjemahan metafora yang digunakan oleh penerjemah dan Youtube dalam film
the king speech. Metode deskriptif kualitatif digunakan dalam penelitian ini. Data
yang dikumpulkan berupa subtitle yang mengandung metafora. Metode mencatat
digunakan oleh penulis untuk mengumpulkan data. Data yang terkumpul
kemudian dianalisis menggunakan teori Ullman dalam (Azizah, 2019) dan teori
Larson (1984) untuk mengkategorikan jenis-jenis metafora, dan selanjutnya teori
Newmark (2001) untuk menganalisis strategi penerjemahan metafora.
Selanjutnya, data disajikan secara general melalui tabel dan secara deskriptif
lengkap. Berdasarkan temuan penelitian, terdapat enam belas data yang memiliki
konsep metaforis. Enam di antaranya diklasifikasikan sebagai anthropomorphic,
lima sebagai dead, empat sebagai concrete to abstract, dan satu sebagai live
metaphor. Studi ini juga menunjukkan bahwa hanya tiga dari tujuh strategi
penerjemahan metafora Newmark (2001) yang digunakan oleh penerjemah dan
YouTube, yaitu reproducing the same image in the TL, replacing the image in the
SL with a standard TL image, dan deletion. Penerjemah menggunakan
reproducing the same image in the TL sebanyak sepuluh kali, lima kali
menggunakan replacing the image in the SL with a standard TL image dan satu
kali deletion. YouTube tiga belas kali menggunakan reproducing the same image
in the TL dan tiga kali replacing the image in the SL with a standard TL image.
Perbandingan penerjemahan metafora terlihat jelas bahwa walaupun hasil
terjemahan keduanya berbeda, penerjemah dan Youtube cenderung menggunakan
strategi yang sama.
Kata kunci: metafora, perbandingan terjemahan, strategi penerjemahan