Penerapan Capital Asset Pricing Model Dan Analisis Kinerja Portofolio Saham Dengan Treynor Measure, Sharpe Measure Dan Jensen's Alpha Pada Saham LQ45 Di Bursa Efek Indonesia Periode 2017 - 2021
Total View This Week0
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Indonesia
Author
Tendean, Joseph D.K
Subject
Stock exchanges
Datestamp
2022-09-09 03:35:33
Abstract :
Masalah yang dihadapi oleh investor adalah mengetahui tingkat risiko sistematik saham saham tertentu yang dinyatakan dengan beta, saham saham yang secara historis memberikan return yang positif dan merupakan saham yang undervalued, serta menghindari saham saham secara historis memiliki return yang negatif serta overvalued dengan pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Permasalahan selanjutnya adalah mengetahui kinerja portofolio dengan menggunakan pendekatan risk-adjusted return yaitu indeks Treynor, indeks Sharpe dan Jensen?s alpha, dalam hal ini menemukan saham saham yang outperform (superior) dan menghindari saham saham yang underperform (inferior). Jadi penelitian ini bertujuan untuk menganalisis return dan risiko kelompok saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia dan memberikan rekomendasi keputusan investasi sehingga dapat dibentuk portofolio yang menghasilkan return yang optimal pada tingkat risiko yang minimal. Selain itu penelitian ini juga dilakukan untuk mengevaluasi kinerja portofolio dengan menggunakan pendekatan risk-adjusted return. Penelitian ini menggunakan cara pengumpulan data sekunder terkait saham LQ45 periode tahun 2017 ? 2021 di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian juga menunjukkan 14 saham memiliki beta coefficient <1 dan 30 saham >1 serta 24 saham undervalued dan 20 saham overvalued. Berdasarkan indeks Treynor atau Reward to Volatility (RVOL) ditemukan 24 saham superior terhadap pasar dan 20 saham inferior terhadap pasar. Sedangkan dengan indeks Sharpe atau Reward to Variability (RVAR), ditemukan 30 saham superior terhadap pasar dan 14 saham inferior terhadap pasar. Terakhir dengan dengan pendekatan Jensen?s Alpha ditemukan bahwa 24 saham memiliki alpha positif. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa saham dengan beta yang tinggi tidak dengan sendirinya memberikan return yang tinggi dan saham dengan beta yang rendah tidak selalu memberikan return yang rendah. Kata kunci: CAPM, beta, undervalued, overvalued, Treynor, Sharpe, Jensen?s Alpha, superior, inferio./ The problems faced by investors are knowing the level of systematic risk of certain stocks expressed in beta, stocks that have historically provided positive returns and are undervalued stocks, and avoiding stocks that have historically had negative and overvalued returns with the Capital Asset Pricing approach. Models (CAPM). The next problem is to determine portfolio performance using a risk-adjusted return approach namely the Treynor index, Sharpe index and Jensen's alpha, in this case finding outperforming (superior) stocks and avoiding underperforming (inferior) stocks. So this study aims to analyze the returns and risks of the LQ45 stock group on the Indonesia Stock Exchange and provide recommendations for investment decisions so that a portfolio can be formed that produces optimal returns at a minimal level of risk. In addition, this study was also conducted to evaluate portfolio performance using a risk-adjusted return approach. This study uses secondary data collection methods related to LQ45 shares for the 2017-2021 period on the Indonesia Stock Exchange. The results also show that 14 stocks have a beta coefficient <1 and 30 stocks> 1 and 24 are undervalued and 20 are overvalued. Based on the Treynor index or Reward to Volatility (RVOL) found 24 stocks superior to the market and 20 stocks inferior to the market. Meanwhile, the Sharpe index or Reward to Variability (RVAR), found 30 stocks superior to the market and 14 stocks inferior to the market. Finally, with the Jensen's Alpha approach, it was found that 24 stocks had a positive alpha. In this study it was also found that stocks with high betas do not automatically provide high returns and stocks with low betas do not always provide low returns. Keywords: CAPM, beta, undervalued, overvalued, Treynor, Sharpe, Jensen's Alpha, superior, inferio
Masalah yang dihadapi oleh investor adalah mengetahui tingkat risiko sistematik saham saham tertentu yang dinyatakan dengan beta, saham saham yang secara historis memberikan return yang positif dan merupakan saham yang undervalued, serta menghindari saham saham secara historis memiliki return yang negatif serta overvalued dengan pendekatan Capital Asset Pricing Model (CAPM). Permasalahan selanjutnya adalah mengetahui kinerja portofolio dengan menggunakan pendekatan risk-adjusted return yaitu indeks Treynor, indeks Sharpe dan Jensen?s alpha, dalam hal ini menemukan saham saham yang outperform (superior) dan menghindari saham saham yang underperform (inferior). Jadi penelitian ini bertujuan untuk menganalisis return dan risiko kelompok saham LQ45 di Bursa Efek Indonesia dan memberikan rekomendasi keputusan investasi sehingga dapat dibentuk portofolio yang menghasilkan return yang optimal pada tingkat risiko yang minimal. Selain itu penelitian ini juga dilakukan untuk mengevaluasi kinerja portofolio dengan menggunakan pendekatan risk-adjusted return. Penelitian ini menggunakan cara pengumpulan data sekunder terkait saham LQ45 periode tahun 2017 ? 2021 di Bursa Efek Indonesia. Hasil penelitian juga menunjukkan 14 saham memiliki beta coefficient <1 dan 30 saham >1 serta 24 saham undervalued dan 20 saham overvalued. Berdasarkan indeks Treynor atau Reward to Volatility (RVOL) ditemukan 24 saham superior terhadap pasar dan 20 saham inferior terhadap pasar. Sedangkan dengan indeks Sharpe atau Reward to Variability (RVAR), ditemukan 30 saham superior terhadap pasar dan 14 saham inferior terhadap pasar. Terakhir dengan dengan pendekatan Jensen?s Alpha ditemukan bahwa 24 saham memiliki alpha positif. Dalam penelitian ini juga ditemukan bahwa saham dengan beta yang tinggi tidak dengan sendirinya memberikan return yang tinggi dan saham dengan beta yang rendah tidak selalu memberikan return yang rendah. Kata kunci: CAPM, beta, undervalued, overvalued, Treynor, Sharpe, Jensen?s Alpha, superior, inferio./ The problems faced by investors are knowing the level of systematic risk of certain stocks expressed in beta, stocks that have historically provided positive returns and are undervalued stocks, and avoiding stocks that have historically had negative and overvalued returns with the Capital Asset Pricing approach. Models (CAPM). The next problem is to determine portfolio performance using a risk-adjusted return approach namely the Treynor index, Sharpe index and Jensen's alpha, in this case finding outperforming (superior) stocks and avoiding underperforming (inferior) stocks. So this study aims to analyze the returns and risks of the LQ45 stock group on the Indonesia Stock Exchange and provide recommendations for investment decisions so that a portfolio can be formed that produces optimal returns at a minimal level of risk. In addition, this study was also conducted to evaluate portfolio performance using a risk-adjusted return approach. This study uses secondary data collection methods related to LQ45 shares for the 2017-2021 period on the Indonesia Stock Exchange. The results also show that 14 stocks have a beta coefficient <1 and 30 stocks> 1 and 24 are undervalued and 20 are overvalued. Based on the Treynor index or Reward to Volatility (RVOL) found 24 stocks superior to the market and 20 stocks inferior to the market. Meanwhile, the Sharpe index or Reward to Variability (RVAR), found 30 stocks superior to the market and 14 stocks inferior to the market. Finally, with the Jensen's Alpha approach, it was found that 24 stocks had a positive alpha. In this study it was also found that stocks with high betas do not automatically provide high returns and stocks with low betas do not always provide low returns. Keywords: CAPM, beta, undervalued, overvalued, Treynor, Sharpe, Jensen's Alpha, superior, inferio
Download
book
BibTex
Latex, Jabref
cloud_download
Original Resource
url resource Institution
