DETAIL DOCUMENT
Kepadatan Tungau Debu Rumah Dan Hubungannya Dengan Praktik Higiene Di Perumahan X Kelurahan Pulogadung, Jakarta Timur
Total View This Week0
Institusion
Universitas Kristen Indonesia
Author
Perkasa, Muhammad Tsaqif
Subject
MEDICINE 
Datestamp
2023-03-30 06:58:21 
Abstract :
Tungau debu rumah (TDR) merupakan serangga paling umum ditemukan dalam rumah. Spesies yang paling umum adalah dari keluarga Pyroglyphidae, yaitu Dermatophagoides pteronyssinus, Dermatophagoides farinae, Dermatophagoides microcars, dan Euroglyphus mayne. Negara seperti Indonesia memiliki prevalensi D. pteronyssinus lebih besar dari D. farina karena iklimnya yang tropis. Penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kepadatan TDR dan hubungan dengan praktik higiene di suatu perumahan di Kawasan Pulogadung. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif-analitik dengan pendekatan kuantitatif melalui pemeriksaan sampel debu rumah dan hasil kuesioner tentang praktik higiene. Dalam 60 sampel debu dari kamar responden, ditemukan sebanyak 54 sampel positif TDR. Berdasarkan praktik kebersihan, hampir seluruh responden telah melakukannya. Sekitar 76% responden tahu bahwa kotoran tungau debu dapat menyebabkan alergi dan 40% tahu bahwa TDR dapat hidup di tempat yang lembab. Hampir semua responden melakukan praktik kebersihan berupa kebiasaan membersihkan kamar. Kecuali mengeringkan kasur setidaknya sekali dalam dua minggu hanya dilakukan oleh beberapa orang. Tidak didapatkan hubungan bermakna antara variabel-variabel yang diteliti dengan kepadatan TDR kecuali dengan pengetahuan responden tentang habitat TDR di tempat lembab./ House dust mites (TDR) are one of the most common insects found in homes. The most common species are those of the Pyroglyphidae family, namely Dermatophagoides pteronyssinus, Dermatophagoides farinae, Dermatophagoides microcars, and Euroglyphus mayne. Tropical countries such as Indonesia have a prevalence of D. pteronyssinus larger than D. farinae. This study is intended to determine the density of TDR and the relationship with hygiene practices in a residential area in Pulogadung. The research method used in this study is a descriptive-analytical research method with a quantitative approach by examining house dust samples and the results of questionnaires about hygiene practices. In 60 samples taken from the homes of each respondent, 54 samples were found to be positive for TDR. Based on hygiene practices, almost all respondents have done so. Respondents ' knowledge of TDR, 76% know that dust mite feces can cause allergies and 40% know that TDR can live in humid places. From hygiene practices, almost all respondents took up the habit of cleaning their rooms. Unless drying the mattress at least once in two weeks is only done by a few people. 
Institution Info

Universitas Kristen Indonesia