Institusion
Universitas Katolik Widya Karya
Author
Faradhita, Nadia Ryan
Kurniawati, Lisa
Nurani, Maria Puri
Subject
Kopi
Datestamp
2020-11-24 04:50:21
Abstract :
Kopi adalah komoditas perkebunan yang peranannya dalam perekenomian
nasional sangat penting. Iklim di Indonesia cocok untuk pengusahaan jenis
tanaman kopi namun kemampuan petani kopi dalam pemasaran produk kopinya di
Indonesia masih rendah sehingga, pendapatan yang diperoleh petani kopi kurang
maksimal. Salah satu daerah penghasil kopi di Indonesia adalah Kota Batu. Kota
Batu lebih banyak memproduksi jenis kopi arabika. Kopi arabika memiliki nilai
jual yang lebih tinggi dibandingkan kopi robusta dan liberika. Petani kopi di Kota
Batu tersebar di lima kecamatan. Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian
ini adalah dua belas petani kopi yang dipilih karena di kota Batu terdapat dua
belas produsen kopi yang membudidayakan, mengolah menjadi bubuk kopi, dan
memasarkan sendiri produk kopinya hingga ke konsumen akhir dengan
pendapatan yang beragam serta memiliki keberagaman desain strategi dalam
proses pemasarannya. Sampel ditentukan dengan teknik non probabilily sampling.
dengan purposive sampling. Strategi bauran pemasaran diukur menggunakan
skala likert, sedangkan untuk mengukur pendapatan petani kopi menggunakan
kuesioner terbuka yang akan dibagikan kepada petani. Metode yang digunakan
adalah analisis deskriptif untuk mengetahui strategi bauran pemasaran yang
digunakan petani, analisis biaya dan pendapatan untuk mengetahui pendapatan
petani dan analisis regresi linier berganda untuk mengetahui pengaruh strategi
bauran pemasaran terhadap pendapatan petani kopi di Kota Batu. Hasil penelitian
didapatkan bahwa strategi pemasaran yang digunakan petani kopi di Kota Batu
adalah strategi bauran pemasaran 7p meliputi produk, harga, tempat, promosi,
orang, bukti fisik dan proses. Rata-rata penerimaan petani per satu pohon kopi
sebesar Rp. 412.500 dengan rata-rata total biaya sebesar Rp. 127.824 maka ratarata
pendapatan yang diterima petani kopi di Kota Batu per satu pohon kopi
sebesar Rp. 284.676. Nilai R/C ratio sebesar 3,8 maka usahatani dapat dikatakan
menguntungkan. Variabel bauran pemasaran harga, tempat, promosi dan bukti
fisik berpengaruh sangat signifikan, variabel produk berpengaruh signifikan dan
variabel orang dan proses tidak berpengaruh signifikan terhadap pendapatan.