Institusion
Universitas Katolik Widya Karya
Author
Lestari, Febriani Tri
Patty, Agnes Hanna
Khamelda, Lila
Subject
interface zone
Datestamp
2020-11-16 04:34:11
Abstract :
Beton merupakan material rekayasa yang sangat luas penggunaannya dalam bidang
teknik sipil. Dipadukan dengan reinforcement, material ini mampu memikul beban
besar, juga mampu dirancang untuk tangguh terhadap deformasi. Kelemahannya
sebagai material diskrit adalah rentan retak (notch sensitive). Retak awal yang
terjadi saat pengecoran, berpotensi merambat dan mengakibatkan penurunan daya
dukung terhadap beban luar. Penelitian demi penelitian dan metode analisis
dikembangkan sedemikian rupa sehingga kelemahan terhadap hal ini dapat teratasi.
Perambatan retak yang menghantar material ke keruntuhan struktur, sesungguhnya
merupakan pertimbangan utama dalam rekayasa teknologi beton. Sasaran
pencapaian kualitas bukan saja mencakup aspek kekuatan, tetapi lebih signifikan
pada aspek kinerja. Studi penelitian ini mengangkat kajian terhadap kinerja balok
dengan retak awal dibawah center point loading. Parameter uji melibatkan rasio l/h
sebagai pengaruh geometri dan angularitas sebagai pengaruh interface zone. Benda
uji berupa balok dengan retak awal dibuat merujuk pada RILLEM TECHNICAL
COMMITTEE 50 FMC ON FRACTURE MECHANICS. Dibawah center point
loading kinerja benda uji diukur dengan menggunakan Prinsip Kerja Nyata (real
work). Hasil yang didapatkan adalah energi elastis untuk A1 (runtuh lentur, l/h =
5.5 mm) adalah 5576.19 N.mm, A2 (runtuh geser, l/h = 5.0 mm) adalah 998.81
N.mm, A3 (runtuh geser, l/h = 5.0 mm) adalah 55.26 N.mm, B1 (runtuh geser, l/h =
5.0 mm) adalah 1867.03 N.mm, B2 (runtuh geser, l/h = 5.0 mm) adalah 1427.03
N.mm, B3 (runtuh geser, l/h = 5.0 mm) adalah 2152.5 N.mm. Energi plastis untuk
A1 (runtuh lentur, l/h = 5.5 mm) adalah 110531.1 N.mm, A2 (runtuh geser, l/h = 5.0
mm) adalah 53866.75 N.mm, A3 (runtuh geser, l/h = 5.0 mm) adalah 53618.88
N.mm, B1 (runtuh geser, l/h = 5.0 mm) adalah 70899.75 N.mm, B2 (runtuh geser,
l/h = 5.0 mm) adalah 61576.13 N.mm, B3 (runtuh geser, l/h = 5.0 mm) adalah
80894.38 N.mm. Balok A1, A2, A3 adalah balok yang terbuat dari agregat angular
sedangkan untuk balok B1, B2, B3 adalah balok yang terbuat dari agregat rounded.
Balok dengan agregat angular, runtuh lentur, mempunyai kinerja jauh lebih baik
dibandingkan dengan yang runtuh geser. Hal ini dimungkinkan karena agregat
angular mampu mengkontribusikan bridging effect sedemikian rupa sehingga
menghasilkan retak mikro pada ujung retak aktual yang pada akhirnya berperan
sebagai crack arrester. Sebaliknya balok dengan agregat angular runtuh geser
kinerjanya lebih rendah dari runtuh geser balok dengan agregat rounded. Hal ini
dimungkinkan sebagai akibat luas efektif bidang friksi pada agregat angular itu
tidak sebesar pada agregat rounded. Baik pada balok dengan agregat angular
maupun rounded, reinforcement sangat berpengaruh meningkatkan daktilitas.