Institusion
Universitas Katolik Widya Karya
Author
Cahyadi, Yohanes Sri Aji Dwi
Yoedono, Benedictus Sonny
Santjojo, D.J. Djoko Herry
Subject
Komposit, Rumput Payung
Datestamp
2021-03-10 06:18:12
Abstract :
Industri material merupakan wujud dari perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi dalam menjawab kebutuhan jaman Dewasa ini perbaikan eksternal
struktur adalah salah satu metode yang digunakan dalam perbaikan struktur
konstruksi bangunan yang memerlukan perhatian khusus dari biaya yang
digunakan. Umumnya material perbaikan struktur yang digunakan saat ini berbahan
dasar fibre reinforced polymer (FRP) yang dapat biaya perbaikannya cukup mahal
jika diterapkan pada rumah sederhana. Komposit merupakan material hasil
pengabungan dari dua macam material atau lebih, yang terdiri atas matrix dan
reinforcement. Komposit rumput payung merupakan salah satu inovasi material
yang dapat ditawarkan sebagai solusi dalam menggantikan fibre reinforced polymer
(FRP), karena komposit serat rumput payung (cyperus alternifolius) bahan
materialnya yang mudah didapat dan ramah lingkungan. Sebagai upaya
meningkatkan kekuatan lentur balok beton bertulang komposit serat rumput payung
(cyperus alternifolius) digunakan sebagai metode perkuatan eksternal kapasitas
lentur balok beton bertulang, dikarenakan komposit serat rumput payung (cyperus
alternifolius) memiliki kuat tarik yang baik sehingga dapat memberi dukungan dan
penambahan kapasitas tarik pada balok beton bertulang yang menyebabkan
meningkatnya kapasitas lentur dari balok beton bertulang. Dalam penelitian ini
melihat pengaruh variasi ketebalan komposit serat rumput payung (cyperus
alternifolius) dengan matrix epoxy sebagai perkuatan lentur balok beton bertulang.
Variasi perkuatan lentur komposit serat rumput payung (cyperus alternifolius) yang
diberikan adalah tanpa perkuatan lentur, 5mm, 10mm, dan 15mm. Hasil penelitian
diperoleh bahwa variasi ketebalan komposit serat rumput payung (cyperus
alternifolius) dengan matrix epoxy berpengaruh terhadap kekuatan lentur balok
beton bertulang. Persentase pengaruh tertinggi menunjukan 21,71% pada variasi
perkuatan 15 mm (D) dimana nilai tersebut lebih besar dari persentase minimum
yaitu 10%. Terjadi retak geser pada semua variasi yang menggunakan perkuatan
komposit serat rumput payung (cyperus alternifolius), hal ini disebabkan oleh
kenaikan kapasitas lentur dari dampak penggunaan komposit serat rumput payung
(cyperus alternifolius) pada balok beton bertulang akan tetapi kapasitas geser masih
tetap sehingga mengakibatkan geser. Namun nilai lendutan (?) tertinggi dicapai
oleh variasi tanpa perkuatan lentur komposit serat rumput payung (cyperus
alternifolius) yang memperoleh hasil 2113 mm.